The Blog

Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… banyak pertanyaan yang masuk (ada yang bertanya sopan, ada yang ngomeeel koyo mak wok red.) … soal artikel sebelumnya… dimana terlihat Power-to-Weight Ratio (PWR) pasca regulasi FIM untuk World SSP 300 … KTM RC390 dan Honda CBR500R terlihat sangat diuntungkan.. mengingat terlalu jomplang … PWR antara Yamaha R3 dan Kawasaki Ninja 300R disatu sisi… dengan Honda CBR500R dan KTM RC390 dilain sisi …!!! Lho khan kitiran mesin dibatasi mas… dalam hal ini maksimum 10.500 RPM untuk Honda CBR500R …???

Nggak ngefeeek mas… lha wong power on wheel Honda CBR500R sebesar 42.9 HP diperoleh pada kitiran 8500 RPM …!!! Jadi dikasih batasan RPM sebesar 10.500 RPM yooo foya-foya … lha wong ada ‘buffer’ sebesar 2000 RPM kok… kalau meleng ngoper gigi …!!! Justru pilihannya menjadi 2 … (i) Naikin berat seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya 170 kg, atau (ii) atau me-limit lebih dalam sebelum peak … misalnya di kisaran 7000 RPM dengan berat tetap 150 kg …!!!

So… justru dalam teknik ngoper gigi… gigi di oper pada kisaran peak power… so jika regulasi seperti ini… yaaagh nggak akan apple-to-apple …!!! Belum lage… jika Honda CBR500R unggul… nggak akan ngefek di Indonesia… lha wong kena PPnBM … demikian juga Yamaha R3 nggak dijual juga di Indonesia …!!! Last,… jika mau optimal… yaaagh kudu disesuaikan regulasinya… any question …???

Appendix :