









Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… seringkali ketika suatu negara kecil berdiri… mimpinya akan jadi kaya, karena sumber daya alam… terus akan ongkang-ongkang kaki … dan mimpi kemakmuran …!!! Salah satu case study di bidang ekonomi adalah Negara Nauru … sebuah negara kecil di Oceania, yang punya luas hanya 21 km persegi, dan populasinya sekitar 10 ribu orang …!!!
Negara ini diawal-awal kaya banget… lihat saza diawal-awal GDP percapita nya mencapai USD 27 ribu … bandingkan dengan Amerika Serikat waktu itu hanya sekitar USD 14 ribu …!!! Lho kok bisa kaya …??? Walau punya luas yang sak upriiit… namun 80% wilayahnya itu kaya akan phospate… bahan mining utk pupuk etc …!!!
Diawal-awal… negara Nauru bekerjasama dengan Jerman untuk mengolah tambang phospate ini … bahkan sampai export bahan mentah sekitar 80 juta metric ton …sebelum perang dunia pertama …!!! Ketika Jerman sibuk Perang Dunia I,… kedudukan Jerman digantikan oleh Australia …!!! Naaagh mulai deegh di eksploitasi kekayaan alam nya… dengan cara diambil raw materialnya… semuanya diproses di Australia … jadi tidak ada konsep ‘hilirisasi’ …. !!!
Disini laaagh akhirnya muncul istilah ekonominya ‘dutch disease’ … dimana suatu negara yang punya kekayaan alam… dikeruk habis-habisan tapi tidak untuk kemakmuran negara tersebut… negara itu tetap miskin… !!! Penyebabnya adalah negara itu gak punya teknologi untuk mengolahnya (tidak ada program hilirisasi), meningkatnya korupsi, perang saudara atau lemahnya pemerintahan…. !!!
Naaagh ketika mining phospate sudah habis… akhirnya unemployment rate mencapai 90%, pendidikan juga collapse … karena sudah gak ada duit untuk membiayai …!!! Total GDP juga cuma USD 132 juta … !!! Akhirnya negara ini gak berkembang… gini-gini aza… dan menjadi negara mempunyai GDP terendah ke-3 ….!!! Dari sini dapat diambil pelajaran… bagi negara kecil, yang punya kekayaan alam… hati-hati ‘mimpi’ sering kali sakit ketika bangun …!!! Last,… case study Nauru ini dapat bermanfaat… khususnya bagi negara kecil … betoeeel …??? Ciaooo 😀
tidak jauh beda dengan freeport yg dikeruk habis habisan sama amrik, indonesia hanya terima royaltynya saja