









Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… ketika suatu bank meraup dana yang meningkat pesat… tentu tantangan berikutnya adalah mau disalurkan kemana …??? Kalau dari sisi Asset-Liabilities Management itu… ada yang model pool fund approach dan ada yang model asset allocation approach …!!! Kalau pool fund approach semua dana masuk … langsung disalurkan … sudah nggak melihat lagi asalnya …!!! Sedangkan asset allocation approach, … harus melihat mau disalurkan asal dananya dari mana… kalau jangka pendek yaa jangan ditarok ke jangka panjang … !!!
So… terlihat memang SVB ini melakukan model pool fund approach… yaaa ini sah-sah saza … sepanjang gak ada shock dalam hal ini ada bank rush/bank run … !!! Selain itu gak ada faktor eksternal di luar bank yang mempengaruhi shock tersebut… misalnya kenaikan interest yang cepat dan tinggi …!!! Dari sisi penyaluran ke kredit terlihat meningkatnya nya Loan Loss Allowance (Reserve) … dimana di tahun 2022 sudah sebesar USD 636 juta atau sekitar Rp. 9.5 triliun …!!!
So… ini belum lagi soal Net Income yang mengalami penurunan di tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2021 … sekitar 8.87% ….!!! So kalau dilihat soal return on average asset tercatat hanya 0.79% … padahal mengelola sekitar USD 211 milyar …!!! Naaagh apa jadinya ketika di luar bank ada kenaikan suku bunga… misalnya nya saja yield treasury melonjak menjadi 4% …??? So terlihat memang gampang terjadi ‘shock’ … dan apa konsekuensi jika terjadi shock …???
Naaagh apa jadinya ketika deposan menarik duitnya… untuk ditempatkan pada surat berharga yang lebih cuaaan … ketimbang narok duit di bank SVG …??? Yaaagh tentu saja penarikan duit yang banyak ini… terpaksa harus mencairkan uang di sisi asset …!!! Tentu disini akhirnya terpaksa dijual murah… dan disinilaaagh ada potensi kerugian …!!! Last,.. kita akan bahas tentang hal ini … pada artikel berikutnya … so stay tuned …!!! Ciaooo 😀
Leave a Reply