









Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…. !!! Bismillahir rahmaaanir rahiiim …!!! Alhamdulillahil qowiyyi sulthonuh, … al-wadlihi burhanuh, … al-mabsuthi fil wujudi karomuhu wa ihsanuh, … Ta’ala majduhu wa adhuma syanuh. Allahumma shalli ala Sayyidina Muhammad, Shalata ahlis samawati wal ardhina alaihi, adada ma indallahi min al-adad fi kulli lamhati ainin, minal azali ilal abad …… amma ba’du …!!!
Menurut keterangan para ulama tafsir,… setelah sekian lama Fir’aun menerapkan kebijakan yang begitu kejam… yaitu membunuh setiap anak laki-laki yang lahir… maka masyarakat Mesir mengeluh … karena makin sedikit Bani Israil yang dapat diperkejakan sebagai budak … untuk pekerjaan kasar …!!! Masyarakat Mesir khawatir jika hal ini terjadi terus… maka bisa-bisa masyarakat Mesir yang akan menjadi pekerja kasar …!!!
Akhirnya masyarakat Mesir memohon kepada Fir’aun atas apa yang mereka khawatirkan,… kemudian Fir’aun memberikan kebijakan selang-seling… yaitu ketika 1 (satu) tahun semua anak laki-laki yang terlahir dibunuh,… maka tahu berikutnya diperbolehkan untuk hidup,… terus begitu selang-selang …!!! Jadi ada tahun kelonggaran dan tahun pembantaian… jadi disini terlihat seperti chance nya 50:50 … so apa yang terjadi dengan kedua Nabi tersebut …???
Ternyata Harun dilahirkan pada tahun kelonggaran… so ia tidak dibantai oleh pasukan Fir’aun dan ia berkesempatan untuk hidup dan berkembang …!!! Sebaliknya Musa dilahirkan di tahun pembantaian, namun sejak Ibunda Musa hamil, ia sudah menutupi kabar kehamilannya … dan perut Ibunda Musa ini tidak semakin membesar … dan tidak menampakkan tanda-tanda ia sedang hamil …!!! Ketika ia dilahirkan, pasukan Fir’aun jadi tidak mengetahui nya …. !!!
Kemudian Allah memberikan ilham kepada Ibunda Musa, untuk menyusui anaknya yang baru lahir, dan menghanyutkan ke sungai Nil … dan juga diilhamkan gak usah bersedih, karena akan dikembalikan… sebagaimana Qs. Al-Qashash : 7, sbb :
وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ أُمِّ مُوسَىٰ أَنْ أَرْضِعِيهِ ۖ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ وَلَا تَخَافِي وَلَا تَحْزَنِي ۖ إِنَّا رَادُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ الْمُرْسَلِينَ
wa auḥainaaa ilaaa ummi muusaaa an ardhi’iih, fa iżaa khifti ‘alaihi fa alqiihi fil-yammi wa laa takhoofii wa laa taḥzanii, innaa rooodduuhu ilaiki wa jaa’iluuhu minal-mursaliin
Artinya :
Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang Rasul.” (Qs. Al-Qashash : 7)
Tentu kelanjutan setelah dihanyutkan ke sungai nil, bagaimana kelanjutan kisah Nabi Musa AS … akan kami ceritakan pada artikel berikutnya …!!! Demikian artikel singkat ini… semoga bermanfaat dan menambah keimanan kita semua. Wallahu muwafig ila aqwamith thariq, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh… !!!
Leave a Reply