The Blog

Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… mungkin kalau kita puter waktu 1 – 2 tahun lalu… publik dikejutkan ketika pabrikan Yamaha menarik iklan dari berbagai penggiat media sosial … lhooo ada apa ini …??? Yaaagh… nggak usah dijelaskan… mungkin sudah pada tahu bin tempeee … huehehehe …!!! Praktis seketika.. yang nulis tentang product Yamaha … paling juga sekitar jumlah jari dari 1 tangan …!!! Setiap orang yang nulis tentang product Yamaha dicibiiiir… lucu juga … namun pabrikan Yamaha menerapkan strategy lain … yang menurut juragan cukup jempolan …!!!

“Ibarat air mas… kita kasih air bersih terus mas… dengan harapan air butek akan terdorong dan akhirnya air bersih yang muncul”, begitu mastermind pabrikan Yamaha berkata …!!! Translating vision into action… memang penting… namun pelan-pelan… dengan dukungan new product yang semakin kompetitif… akhirnya gampang ditransmisikan …!!! Akhirnya benar saza… konsumen lama-lama juga bisa mikir… dan gak gampang di- ‘brainwash’ dan bisa melakukan komparasi… dan mencari sumber-sumber yang dipercaya … sebelum mengeluarkan duit untuk membeli suatu product …!!!

Juragan sempet terperanjat… ketika salah satu konsumen… akhirnya banting stir… dan memilih Yamaha Aerox …!!! Ketika ditanya …??? Penjelasannya begitu logis… mending beli iki mas… bagus kemana-mana… ada fitur ini fitur itu … harga nggak beda jauh …!!! Mak djleeeeb… juragan tahu persis dia bukan ahli ekonom… lebih paham soal agama… namun bisa berpikir logis banget …!!! Ia pun bisa membandingkan berbagai masukan… dan mem-filter mana yang valid mana yang tidak … sebelum menjatuhkan pilihan …!!!

Disiini laaagh akhirnya faktor kredibilitas juga memegang peranan… nggak bisa hanya menggantungkan faktor kuantitas dalam mentransmisikan informasi sebuah product …!!! Terlebih sekitar 20 -30% dari revenue pabrikan Yamaha disokong oleh ekspor … jadi praktis nggak terlalu ada impact … penggiat media sosial dalam negeri …!!! Konsumen Indonesia pada intinya memang ‘cerdas’ … coz keadaan yang membuatnya… jadi yang perlu dilakukan adalah memberikan case study aza… nggak usah ruwet-ruwet ‘mendikte’ … tooogh akhirnya data dan fakta pun yang bicara… betoeeel …??? Ciaooo 😀