









Well,… banyak yang bertanya ke gue,… lho kok mas … moge kok kalau sampe ke Indonesia sekian kali lipet… !!! Tapi kalau mobil kok ndak sekian kali lipet… !!! Ataupun kenapa seeh banyak sekali biaya-biaya yang harus dikeluarkan dalam mengimport barang… !!! Ataupun kenapa di negara anu… ndak banyak tarif yang dipungut… ??? Yaaagh gue jawabnya tarif yang dikenakan cukup tinggi… titik … !!! So tarif itu adalah pajak ataupun biaya yang dikenakan dalam perdagangan komoditi lintas negara … !!!
Tarif itu dibagi atas 2 type yaitu import tarif, dan export tarif … !!! Import tarif banyak diterapkan oleh berbagai negara,… yang tujuan utamanya adalah membatasi perdagangan atau import barang … !!! Sedangkan export tarif,… biasa dikenakan oleh beberapa negara… agar mendapatkan harga yang lebih tinggi… (seperti Ghana pada cocoa, Brazil pada coffee etc.) … !!! Penetapan dapat juga di lihat dari sisi besaran pengenaannya,… ada 3 type yaitu ad valorem tarif, specific tarif, dan compound tarif … !!! Ad Valorem Tarif dihitung dalam besaran persentase dari nilai komoditi, misalnya untuk motor cc sekian,… maka bea masuknya sekian persen,… pajak barang mewah sekian persen… !!! Sedangkan specific tarif, … dihitung dalam besaran nominal fixed… terlepas berapa besar nilai komoditi tersebut… !!! Sedangkan compound tarif itu… merupakan gabungan ad valorem tarif dan specific tarif… !!!
Naaagh… berikutnya yang paling penting adalah apa seeh effect dari pengenaan tarif … ??? Gue dalam beberapa hal … setuju dengan pendapat Dominick Salvatore (PhD dari Fordham University, dan author berbagai text book red.)… bahwa peningkatan tarif… tarohlaah 100%,… akan mengakibatkan di sisi consumption effect, terjadi penurunan konsumsi … yaagh karena harganya meningkat… !!! Disisi production effect, adalah terjadinya expansi di sisi domestic … sebab harga meningkat .. supply tergiur untuk memenuhinya… !!! Di sisi trade effect, akan berdampak import turun… sedangkan dari sisi revenue effect… peningkatan penerimaan pemerintah baik berupa tax ataupun biaya yang dikenakan lainnya … !!!
Ini memang bener… jika dilihat analisanya cuma 1 barang saza… !!! Tapi gimana jika kasusnya barang itu punya multiplier effect yang tinggi … !!! Misalnya dari sisi consumption effect… menurunnya konsumsi juga bisa mengakibatkan kehilangan potential income… !!! Lho kok.. ??? Monggo dilihat ketika Kawasaki Ninja 250R… yang nyata-nyata masih cc nya dibawah 250cc… dan secara harga relatif bersaing dengan harga di LN… implikasinya… berapa banyak partz racing dibuat di DN… berapa banyak bengkel yang tumbuh dengan menyerap tenaga kerja… berapa banyak helm local yang terbeli… berapa banyak partz indonesia yang dieksport ke LN … dan masih banyak lagi… yang belum diperhitungkan … !!!
Dari sisi production effect… jika harga meningkat… memang supplier berusaha mengambil keuntungan mengingat harga jual yang meningkat.. !!! Namun jika demand menurun.. berapa yang bakalan terserap… !!! Kemudian gimana dengan barang substitusi lain… ??? Konsumen bakalan milih barang substitusi ini… lagi-lagi kudu dihitung dengan cermat.. berapa expansi yang terjadi… !!! Demikian juga trade effect,.. memang betul dengan pengenaan tarif… import berkurang… memang betul… tapi dalam kasus barang yang mempumyai multiplier effect… seperti Ninja 250R… yaagh kalau nggak banyak yang masuk… yaaagh ada potential income yang loss… dari partz racing yang bisa dieksport… !!! Lihat saza moge 600cc macem R6… apakah ada knalpot local yang dibuat… ???
Revenue effect… yang meningkat sejalan dengan peningkatan tarif… bisa juga dipertanyakan.. dalam hal barang itu mempunyai demand yang tinggi dan mempunyai multiplier effect yang tinggi… !!! Revenue dari komoditi import tax mungkin meningkat… tetapi silahkan hitung… berapa banyak potential lost… misalnya kuantity menurun… sehingga pajak yang variabel seperti pembayaran pajak STNK.. juga menurun… !!! Belum lagi dalam hal penyelundupan… monggo diliat moge bodong … berapa potential lost tax yang terjadi … !!! Belum lagi… pajak yang bisa dikenakan … sebagai bentuk partz racing yang diproduksi dan diperjualbelikan… at least bayar PPN … !!!
Teruz gimana effectnya pada consumer dan producer … ??? Secara umum memang akan terjadi penurunan consumer suplus … !!! yup.. karena consumer harus membayar lebih mahal … !!! Sedangkan producer surplus akan terjadi peningkatan… !!! Namun jangan lupa… penurunan consumer surplus … juga akan mengurangi kuantiti yang dibeli… thuz,… jika economic of scale nya kecil… jangan harap model product otomotif… barang komplement bakal berkembang… !!!
Tarif yang tinggi… memang memproteksi produsen di dalam negeri… !!! namun jangan lupa… proteksi terlalu berlebihan… akan mengakibatkan kecendrungan ineffisiensi… atau didalam economic disebut protection cost ataupun dead-weight loss …. !!! Dan kalau sudah begini… lagi-lagi akan mengakibatkan high cost economy… ineffisiensi… loss potential income etc… !!!
So,.. yang mau gue katakan adalah… dalam menetapkan tarif terhadap suatu product,… nggak bisa cuma berdasarkan subjektif saza…. (misalnya moge itu … mewaah itu… apalagi bawanya susah… gedein aza tarifnya red.)… tapi kudu dianalisa… product ini bakalan ada multiplier effectnya nggak… ??? Product ini… jika diimport.. gimana daya saing Indonesia di masa datang… !!! Dan mestinya… jika diexercise… misalnya suatu product di turunkan tarifnya… terus dihitung in the long run… bakalan memberikan hasil yang lebih besar… misalnya tumbuhnya industri komponen,… munculnya eksport etc… kenapa tidak diturunkan… !!!
Leave a Reply