









Well,… sampeyan mungkin pernah diminta bikin teh manis… lha apa jadinya ketika bikin teh manis… dibilang “Leee… teh nya terlalu legiii aka manis …!!!” Lha terus kepriweee cara ngatasinya… Yaaagh gampang saza caranya… tinggal tambah air lageee aza… pasti kandungan gula menurun… otomatis nggak terlalu manis … ya thooo …??? Naaagh prinsip yang sama digunakan oleh Air Induction System (AIS) nya Yamaha… atau Secondary Air Supply System (SASS) nya Honda.. Pulsed Secondary Air Injection System (PAIR) nya Suzuki… ataupn High-Performance Secondary Air System (HSAS) nya Kawasaki …!!! Gimana thooo maksudnya mas … panganan opo kuwi …??? 😀
Naaagh… ketika diberlakukannya misalnya emisi EURO 3… maka ketika terjadi pembakaran di combustion chamber… sistem AIS akan menginjeksikan udara segar… sehingga udara hasil pembakaran menjadi lebih ‘friendly’ … lha wong ditambah udara segar kok … mirip khan ditambah air… jadinya the manis nggak terlalu manis …!!! Terdapat juga komponen PAIR Control Valves yang membuka / menutup atas perintah ECU …!!! Jadi fungsinya lebih dari ‘mengecoh’ bahasa kasarnya… atau ‘meng-comply’ bahasa halusnya peraturan tentang emisi …!!!
Jangan disamakan lhooo… antara AIS disini dengan O2 Sensor aka close loop …!!! O2 Sensor aka Close loop masih ada hubungannya dengan engine … coz dari sensor akan mempengaruhi Air Fuel Ratio (AFR) …!!! Sedangkan AIS merupakan sistem yang terpisah dari engine …!!! Ibaratnya… jika ada teguran jangan bikin teh terlalu manis… O2 Sensor diibaratkan langsung ‘ngerti’ besok-besok takaran gula langsung dikurangi …!!! Lha kalau AIS nggak ngerti-ngerti… iso neee grujuuuk banyu (nambah air) terus ….!!! Last,… demikian penjelasan singkat … tentang AIS / SASS / PAIR / HSAS … dengan perumpamaan yang sederhana …!!! Semoga berguna … 😀
Leave a Reply