









Alhamdulillahil ladzii hadaa naaa… Biabdihil mukhtaari man da aaa-na… Ilaihi bil-idzni wa qod naa daaa naaa ... Labbaika yaa man dallanaa wa hadaaa naa …!!!
Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammadin thibbil quluubi wa dawaa iha, wa’aafiyatil abdani wa syifaa iha, wanuuril abshoori wa dhiyaa iha, wa’ala alihi wa shohbihi wa sallim … amma ba’du …!!!
Kita lanjutkan pembahasan Qs. Al-Baqarah ayat 260 sbb :
وَلَٰكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي
wa laakil liyathma`inna qolbii
Artinya :
agar hatiku tenang (mantap)
An-Nashrabadzi berkata, “Ibrahim Al-Khalil (Sang Kekasih Allah) hanya ingin menlihat perbuatan Allah. Ia tidak hendak menuduh Allah tidak mampu menghidupkan orang lain”. Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata, “Agar hati para sahabat-ku (Nabi Ibrahim) merasa tenang …!!!
Muhyiddin Ibn Arabi berkata, “Agar Nabi Inrahim tenang, dan ketenangan didapatkan melalui melihat langsung. Sebab, ketenangan bisa didapatkan hanya melalui keyakinan berdasarkan melihat langsung (ain al-yaqin), bukan melalui keyakinan berdasarkan pengetahuan (ilm al-yaqin) tanpa menyaksikan langsung” …!!!
Imam Ibu Ajibah berkata, “Tapi aku meminta kepada-Mu agar hatiku tenang… sebab keyakinan berdasarkan pengetahuna (ilm al-yaqin) tidak sama dengan kayakinan berdasarkan menyaksikan langsung (ain al-yaqin). Nabi Ibrahim as. bermaksud menyatukan antara wahyu dan pembuktian… siapa yang ingin ruhnya hidup abadi dan ingin beralih dari keyakinan berdasarkan pengetahuan (ilm al-yaqin) ke keyakinan berdasarkan menyaksikan langsung (ain al-yaqin) … maka nafsunya harus mati dalam 4 (empat) kematian … dimana pertama mati meninggalkan kesenangan terhadap syahwat dan kesenangan duniawi, kedua mati meninggalkan nafsu, ketiga mati dari kehinaan, dan keempat mati dari keangkuhan dan sikap bergegas mengikuti keinginan …!!!
Demikian artikel singkat ini… semoga bermanfaat dan menambah keimanan kita semua. Wallahu muwafig ila aqwamith thariq, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh… !!!
Leave a Reply