









Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… mencermati kembali viralnya garansi rangka product Honda selama 5 (lima) tahun,… terlihat juga ada netizen yang kritis … tentang pemberian masa garansi product Honda ini dikaitkan dengan product Honda khususnya yang rangka eSAF …!!! Naaagh disini menariknya yang perlu kita bahas… agar pabrikan Honda bisa improve … dan gak menghabiskan effort yang ‘sia-sia’ …!!!
So nangkep maksudnya netizen … dalam arti sebut laaagh sebelum tanggal 25 Oktober 2023 … productnya ada di dealer misalnya Honda Beat… sebut laagh belum laku… setelah tanggal 25 Oktober 2023… yang dijual khan sama aza … maksudnya juga rangka eSAF … gak ada perubahan sama sekali khan …??? So disini memang trigger nya apa kok… berani memberikan garansi 5 (lima) tahun… padahal product nya sama-sama aza …!!! Lain ceritanya kalau ada productnya memang berbeda… misalnya menggunakan rangka tubular, atau pun misalnya sudah ada anti karat dan cat celup pada seluruh rangka eSAF …!!!
So disini … marketing mix 4Ps yang ditonjolkan tentang aspek Promosi… tetapi kalau aspek Product malah tetap alias cateris paribus …!!! So terus terang ini berat bagi pabrikan Honda… sangat disayangkan memang… apalagi netizen sekarang pasca viralnya rangka eSAF keropos bin tugel itu… seperti mencermati setiap kata …!!! Apalagi dikaitkan dengan statement untuk komponen rangka hanya bergaransi 1 (satu) tahun atau 12 ribu km… so ini seperti ada ‘term and condition’ yang lama … sebagai proteksi untuk ‘status quo’ …!!!
Mungkin kalau mau improve… untuk solusi short term… harus ada dari sisi pabrikan Honda misalnya menambah anti karat dan/atau cat celup… sebagai dasar bahwa logik pemberian masa garansi 5 (lima) tahun masuk akal … dalam artian dengan tambahan improvement tersebut yaaagh pasti bisa melewati 5 (lima) tahun keawetannya …!!! Termasuk dalam hal ini improvement dengan menghilangkan klausula garansi komponen rangka yang hanya digaransi selama 1 (satu) tahun atau 12 ribu km …!!! Last,… paham secara maksud yang ingin dicapai pabrikan Honda… sayangnya gak ‘connect’ dengan frekuensi’ mindset netizen Indonesia …!!! Ciaaooo 😀
Leave a Reply