









Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… Indonesia senantiasa surplus dari perdagangan dengan Amerika Serikat,.. yaaagh terlihat bukan karena tarif sebenernya… ini karena memang ada demand… pilihan konsumen… jadi karena Amerika Serikat kalah dalam neraca perdagangan… maka disebut laaagh gara-gara penerapan tarif dari Indonesia dan ingin dibales … dan gak kira-kira sebesar 32% … padahal tarif yang dikenakan dari Indonesia 7%, kecuali minuman keras yang tinggi …!!! Bagaimana sih potret nya import Indonesia dari Amerika Serikat …???
Import Indonesia itu paling besar itu minyak dan gas (kode HS 27) … yang sebesar USD 2.9 milyar dari total import sekitar USD 11.9 milyar …!!! Kalau kita lihat tarif yang dikenakan pada kode HS 27 itu cuma 5% … so sekitar 24% import Indonesia dari Amerika Serikat itu terkena tarif hanya 5% … so bagaimana logikanya bahwa tarif 5% itu harus dibales dengan 32% …???
Selain minyak dan gas… import terbesar kedua Indonesia dari Amerika Serikat adalah kedelai (kode HS 12)… dimana import Indonesia dari Amerika Serikat itu sekitar USD 1.2 milyar … dan jika dilihat tarif yang dikenakan juga 5% …!!! Jadi gak habis pikir juga kok bisa … menghitung sampe 64% …. terus tarif resiprokalnya jadi 32% …??? Kalau dilihat seperti ini … so jauh dari sisi keadilan …??? Product yang tinggi dikenakan tarif di Indonesia itu product minuman keras whisky, vodka, rum, gin etc… yang dikenakan 150% … namun berapa besar importnya … relatif kecil …!!! Jadi kalau lihat seperti ini… seolah-olah ‘playing victing’ … Indonesia mengenakan 5%… dibales dengan 32% … lhaaa ini khan sama aza ‘ngerampok’ …???
Kalau melihat seperti ini… lebih baik minyak dan gas… import dari negara BRICS… banyak kok yang bisa … dari Russia, Iran, Arab Saudi etc …!!! Kemudian untuk kedelai bisa import dari Brazil atau Argentina (produsen kedelai terbesar pertama, Amerika Serikat kedua red.) … dimana Brazil anggota BRICS juga … jadi yang namanya perdagangan harus fair… istilahnya pake ilmu ‘mendang-mending’ … so tentu ketika kita import dari negara lain… berarti import kita akan berkurang dari Amerika Serikat… dan ketika export juga menurun, maka yang harus dilihat adalah apakah masih surplus atau tidak …!!! Last,… tentu analisa yang lebih dalam, dan simulasi akan sangat membantu… dan memang export/import Indonesia ke/dari Amerika Serikat relatif kecil dibandingkan negara lainnya… mudah-mudahan dapat jalan keluar yang baik … Amiiin …!!! Ciaooo 😀
Leave a Reply