@r_triatmono
juragan@triatmono.info
Recent Posts
Amerika Serikat berada dalam persimpangan jalan,... bunga murah duel dengan inflasi, ambyaaar ekonomi nyaaa ...???
Negara Kecil sulit berkembang secara ekonomi,... jangan harap jadi negara majuuu ...???
Serba-Serbi Review Hotel,... Imperial Hotel Tokyo, Hotel yang punya makna sejarah, lokasi strategis ...???
Ketegangan antara China vs Jepang,... Jepang menghadapi tantangan perekonomian yang serius ...???
Pasca penerapan tarif oleh Amerika Serikat,... ternyata China tahan banting, strategy Trump gagal totaaal ...???
Banyak restaurant di Singapore collapse,... sulit negara kecil, biaya mahal, policy gak mendukung, bersyukurnya hidup di Indonesia ...???
Melihat The Giant 3D Cat Billboard di Shinjuku,... bisa di-copy paste di Jakarta, bakalan jadi tambahan spot pariwisata ...???
Viral di media sosial tentang touris Malaysia,... corat-coret di hutan bambu Arashiyama Kyoto ...???
Kayaknya tergantung profil ridernya deh, kalau dia orangnya “asyik” dan memang seneng cari “sampingan” serta nggak gengsian, pasti sudah dijalanin buat ojek online
Ojek On Line awalnya dibiarkan karena untuk membantu Lapangan pekerjaan orang nganggur. Tapi kenyataan orang sudah bekerja bisa daftar cari sampingan melamar sebagai Driver Ojek On Line. Kasihan orang yang benar-benar menggantungkan nafkahnya sebagai Ojek pangkalan, Bajaj, Angkot DLL jadi tambah sepi penumpang gara-gara Ojek On Line ini.
Begitu juga Taksi On Line, merusak mata pencarian Taksi Resmi plat kuning. Memang sih Taksi On Line plat hitam tarif murah karena tidak ada pajak perusahaan angkutan. Yang bikin miris itu banyak Driver Taksi On Line sudah punya pekerjaan tetap tapi masih saja cari sampingan ngacak-ngacak Lahan angkutan umum resmi Plat Kuning.
Saya baca di Web Angkutan On Line ini sangat miris lihatnya. isinya begini:
“Apakah anda ingin mendapatkan penghasilan tambahan di luar jam kantor dan di luar pekerjaan tetap, bergabunglah bersama kami?”
Penyedia aplikasi Angkutan On Line ini memang sadis seperti mau mematikan dan merebut lahan Ojek Pangkalan, Supir Taksi dan angkutan umum lainnya. Yang sudah bekerja diperusahaan malah diajak bergabung/diajarkan merebut merusak mata pencarian orang. hancur sudah tatanan angkutan umum.
Hukum penyedia jasa dimana mana sama,
yang paling bagus kasih service dan dg harga yg kompetitif, itu yang dipilih konsumen.
ini berlaku universal
ojeg pangkalan kalau gak mau improve ya gak dilirik sama konsumen, simple.
beda sama taxi, ane tetep wira wiri msh pake taxi plat kuning dg warna body biru. service nya lebih baik dibanding plat hitam aplikasi online, mahal sedikit gak masalah juga.
kalau masalah rejeki sih, udah ada yg ngatur
Kayaknya kalau untuk ngojek x max cocoknya di perkotan seperti jakarta atau bandung, di daerah saya bisa amblas ni motor faktor keamanan tdk mendukung.
wah mosok iya motor segede itu dijadiin ojek
Hhhmm… Kayak-nya sulit. Nggak gitu balik modal. Belum lagi yang kemungkinan dimensi motor-nya yang gede. Kalau ya, seharus-nya dari dulu ane pernah liat orang ojek online pakai SYM GTS 250 atau Suzuki Burgman 200.
Kemungkinan pasti ada, tapi pasti sedikit. Yang ojek online pakai ninja 250 dan R25 ane pernah liat. Tapi cuma sekitar 4-6 kali liat-nya.