









Alhamdulillahil qowiyyi sulthonuh, … al-wadlihi burhanuh, … al-mabsuthi fil wujudi karomuhu wa ihsanuh, … Ta’ala majduhu wa adhuma syanuh.
Allahumma shalli ala Sayyidina Muhammad, Shalata ahlis samawati wal ardhina alaihi, adada ma indallahi min al-adad fi kulli lamhati ainin, minal azali ilal abad …… amma ba’du …!!!
Mari kita dalami Qs. Yusuf ayat 53 sbb :
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
wa maaa ubarri`u nafsii, innan-nafsa la`ammaarotum bis-suuu`i illaa maa roḥima robbii, inna robbii ghofuurur roḥiim
Artinya :
Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Disini istri Al-Aziz tercekam oleh rasa bersalah yang luar biasa… hal ini bukan hanya karena ia menghina dirinya sendiri, namun juga suaminya… dan mengakibatkan orang yang tidak bersalah dipenjara semala bertahun-tahun …!!! Pada kalimat … wa maaa ubarri`u nafsii,… yang berarti … Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), …. disini istri Al-Aziz berusaha untuk membersihkan hati nurani nya… dan ini seperti pengakuan bahwa dirinya tidak terbebas dari kesalahan …!!!
Selanjutnya … innan-nafsa la`ammaarotum bis-suuu`i illaa maa roḥima robbii, … yang berarti… karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku…. disini istri Al-Aziz mendeklarasikan bahwa nafsu itu akan mendorong ke arah kejahatan… kecuali nafsu yang diberikan oleh Tuhan …!!! Kemudian… inna robbii ghofuurur roḥiim yang berarti .. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang…. disini ia berharap bahwa Tuhan akan memaafkan istri Al-Aziz …!!!
Terdapat 3 (tiga) kondisi nafsu yang mempengaruhi jiwa seseorang… yaitu an-nafsul ammaarah yaitu kondisi kejiwaan yang dipenuhi nafsu yang tidak memiliki iman kepada Allah SWT ….!!! Ini laaagh jiwa yang dimaksud dalam jiwa … karena tidak ada keimanan kepada Allah SWT …!!! Berikutnya adalah an-nafsul muthma’innah … dimana kondisi kejiawaan yang dipenuhi nafsu kedamaian dan keyakinan kepada Allah SWT … sehingga tidak condong pada kejahatan ….!!! Terakhir adalah an-nafsul lawwaamah, yaitu kondisi kejiwaan dimana nafsu nya berada diantara an-nafsul ammaarah dan an-nafsul muthma’innah …!!! Jiwa ini memimiliki keyakinan, tetapi tidak puas dan cenderung membuat kesalahan …!!!
Demikian artikel singkat ini… semoga bermanfaat dan menambah keimanan kita semua. Wallahu muwafig ila aqwamith thariq, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh… !!!
Leave a Reply