









Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… Inggris mengalami pertumbuhan ekonomi negatif selama 2 kuartal berturut-turut… dimana pada Q3-2023 sebesar -0.1% … kemudian pada Q4-2023 sebesar -0.3% … so secara teknikal sudah disebut mengalami resesi …!!! Memang pasca covid … terlihat pertumbuhan ekonomi Inggris begitu ‘struggle’ … dan tidak heran potensi mengalami kontraksi perekenomian bisa terjadi …!!!
Persoalannya adalah sebelum berbicara soal GDP Growth… Inggris mengalami inflasi yang cukup tinggi … monggo dilihat pada grafik dibawah ini… biasanya sekitar 2% … tiba-tiba di tahun 2022 – 2023 sudah mencapai diatas 10% … dan inflasi ini gak main-main … karena akan menggerus daya beli masyarakat …!!!
Naaagh penyebab inflasi yang tinggi ini … memang disebabkan kenaikan harga-harga dari sisi pangan seperti kenaikan harga pada minyak zaitun, gula, susu rendah lemak etc …!!! Implikasi ini… harga makanan di resto juga meningkat bahkan sampe 15% … ini belum lagi kenaikan harga energi walau sudah agak menurun …!!! Naaagh inflasi yang tinggi ini… perlu diresponse… masalahnya kalau inflasi dari sisi supply seharusnya diresponse dengan sisi supply… kalau dari sisi demand dengan cara kenaikan interest rate… yaaagh impactnya ke GDP Growth …!!!
Bank of England… langsung bereaksi dengan menaikkan suku bunga 5.25% … dan memang inflasi bisa turun… namun karena interest rate meningkat… maka consumption sebagai komponen GDP juga tergerus… akibatnya GDP Growth menurun …!!! Kalau ditanya apa ada dampak ke Indonesia …??? Yaaagh ada juga … Inggris export ke Indonesia sekitar USD 1 milyar … sedangkan import dari Indonesia sekitar USD 2.8 milyar … so kalau demand menurun tentu impactnya juga import menurun …!!! Last,… setelah Jepang dan Inggris mengalami resesi… apakah ada negara maju lain yang menyusul… yaaagh kita simak aza …!!! Ciaaaooo 😀
Leave a Reply