









Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… berbicara communication strategy … yang paling penting adalah ketika kita infokan kepada audience… kita harus memahami kepada siapa kita berbicara …!!! Gampangnya… ketika dihadapan kita adalah audience yang paham tentang suatu topik … tentu akan berbeda dengan audience yang awam tentang suatu topik …!!! So… ini adalah basic principles yang harus dipahami oleh para pihak ketika ingin mengkomunikasikan… sebagai bagian dari promotion strategy …!!!
Naaagh… tentu bisa kita pahami adalah … netizen pengguna motor sangat berbeda dengan netizen pengguna mobil …!!! Mengapa beda …??? Bisa dibayangkan untuk misalnya mencoba Yamaha Fazzio… kalau beli cuma Rp. 22 jutaan,… so netizen banyak yang punya … jadi gampang dilakukan cross-check …!!! Coba misalnya netizen pengguna mobil… misalnya mobil Ferrari… akan sedikit netizen yang punya.. tentu akan sulit melakukan cross-check ketika terjadi kesalahan informasi …!!! So,… information assymetris yang terjadi di segment netizen motor akan mudah diketahui, dikritisi, bahkan dalam beberapa case… malah netizen membully kesalahan informasi tersebut …!!!
So…. disini laaagh para Influencer harus ‘hati-hati’ … dalam membahas suatu product yang ‘sejuta umat’ … alias product yang lebih murah, dimana banyak netizen yang punya …!!! Kenapa harus dihati-hati …??? Karena ketika netizen berhasil membuktikan bahwa informasi yang diberikan tidak valid,… persepsi netizen adalah Influencer sengaja ngibuuul … dan karena Influencer dibiayai oleh pabrikan dalam bentuk amplop… maka baik Influencer dan pabrikan mendapatkan image yang buruk… dan kredibilitas jadi turun …!!!
Kok bisa turun …??? Sebagaimana peribahasa yang ada di Indonesia… “Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya” … ini laaagh mindset netizen …!!! Padahal modal dari Influencer adalah kepercayaan dalam bentuk kredibilitas …!!! Jadi beda lhooo… misalnya mau melakukan drag race Yamaha Fazzio vs Honda Scoopy,… dibandingkan drag race mobil Ferrari vs mobil Lamborghini … coz product motor relatif jauh lebih murah… jadi siapapun bisa ngetest …!!! Jadi memang jadi Influencer itu gak mudah,… harus berpikir ratusan kali… ketika mau ngomong atau nulis … dan setiap statement itu gak bisa terbantahkan … !!!
Lhaaa terus gimana dong… khan ada pesanan pabrikan …??? Silahkan ngomongnya yang mengarah unsur subyektifitas … jangan yang mengarah unsur obyektifitas … contoh nya gimana …??? Contoh… design Honda Scoopy menurut Influencer… lebih kereeen dibandingkan Yamaha Fazzio … yaaagh silahkan itu subyektif khan… lha wong selera kok … jadi monggo saza pesanan pabrikan dipenuhi …!!! Namun jangan ngomong… motor 110cc itu punya displacement lebih besar dibandingkan motor 125cc… ini jelas salah… apalagi dengan keyakinan tinggi… sama aza bunuh diri …!!! Apalagi ditambahi bumbu… 110cc lebih ngaciiir dibandingkan 125cc … tambah runyaaam …!!! So… hal-hal seperti ini semestinya sudah dipahami oleh Influencer dan pabrikan, khususnya pengarah gaya atau sutradara …!!! Last,… semoga di masa datang … gak ada kesalahan… sehingga netizen tidak membully Influencer dan pabrikan … betoeeel …??? Ciaaooo 😀
Wakwaw sudah kuduga oom,
palagi banyak user yg balu beli Fazzio langsung pada nyiksa.
‘full kapasitas boncengan naik tanjakan–impresi positif–pada kuat nanjak
bejek trotel ugal-ugalan juga relatif irit
belum lagi yg modif full hedon,,basically nyaris smua reviw dengan motornya konsumen reviewnya positif,
Nah ini adu drag dgn cc yg lebih kecil logisnya sih ngga kalah ya,..atau mungkn Fazzio langi gonceng Jin…
yg pasti kredibilitas dan kepercayaan yg dibangun bisa runtuh sekejap..belum di narasinya kalo ngikutuin yutupnya mah dah ‘kebaca’.
Memang kudu ada pelatihan tentang mllenail internet psychology and marketing nih ..