









Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… memang ‘nelongso’ jadi konsumen kritis… untuk tidak menjadi ‘dungu’ saza tidak boleh… dan harus siap ‘dibully’ di media sosial …!!! Siapa pelaku yang ‘mem-bully’ … yaaagh anak bangsa juga… tentu yang punya kepentingan lain … memang dunia jadi ruweeet …!!! Di sini laaagh saat ini… benar-benar mengetahui dan mengalami… bahwa negeri ini kurang lebih seperti itu… sehingga jaman dulu penjajah semakin mudah menguasai negeri ini… coz segala hal yang berujung ‘kepintaran’ dan ‘kritis’ … harus dibungkam oleh anak bangsa sendiri …!!!
Lihat saza di market motor … tentu tidak ada yang bisa membantah … bahwa value tinggi sebuah motor … patut dikonsumsi …!!! Gampang nya …. jika ada brand yang sama… tipe yang sama… satu dijual lebih mahal… satu dijual lebih murah karena discount… tentu nalar ‘sehat’ akan memilih yang ada discount nya …!!! Atau lebih extrem lagi… ada yang merogoh kocek lebih dalam… ada yang gratis menang undian… tentu akan senang yang mendapat undian bukaaan …???
Naaagh sejak kemunculan berbagai product… penjualan memang per produk menurun… !!! Yaaagh karena pesaingnya memberikan pilihan yang lebih value… !!! Impactnya adalah product existing yang gak berubah… akan terkena impactnya … dan ini yang bikin gusar pabrikan yang sudah unggul …!!! Terlihat jelas kok… segment skutik 125cc Honda Vario 125 … harus bertanding dengan Yamaha Lexi dan Yamaha Freego … dan akhirnya marketnya tergerogoti …!!! Ini sebuah contoh… yang kecil … toh konsumen bebas memilih yaaa khan …???
Selain itu gegeran tentang motor sportz 250cc … harga diperkirakan tinggi tembus diatas Rp. 100 jeti… !!! Akan sulit menandingi kaum mending yang ingin moge … cukup mengeluarkan kocek Rp. 70-an jeti… !!! Sudah dapat ‘ticket’ untuk join gabung dengan komunitas moge … apa salah jika konsumen mempunyai pilihan …??? Menarik… ketika konsumen tidak merasa salah… di-bully ‘kaum mending minggir’… ataupun ekspresi antipati terhadap kebebasan berpikir … yaaagh siap-siap konsumen aliran ini akan ‘melawan’ …!!! Coz hak asasi dikebiri… dengan dalih kepentingan fulus… ataupun ada message agar ‘pembodohan otomotif’ tetap berjalan dan sukses …!!! Last,… DNA rakjat Indonesia itu pejuang… jadi kita lihat siapa yang akan unggul… ‘berpikir kritis’ atau ‘pembodohan otomotif’ yang akan unggul …??? Ciaooo
wong tuku motor duit dhewe kok yo ono wae sing nyinyir. opo urusane….kenal juga enggak. ngono yo gus?
Gan, ada motor baru. Yamaha WR 155.
Yang saya gak suka itu kalau ada produk bermasalah, namun pabrikan gak berani mengakui dan gak berani recall.
Padahal diluar negeri recall itu semacam hal lumrah.
Dulu Honda di awal-awal pernah melakukannya, kalau gak salah kasus rem di seri vario awal
Kalau Yamaha dan Suzuki sih dah berkali-kali pada R25, MT25 dan GSX R & GSX-S
Namun sayang, ada pihak-pihak tertentu yang menganggap recall sebagai bentuk produk gagal. Sehingga menjadi momok bagi calon konsumen dan ketakutan bagi image produsen
Padahal recall sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab produsen terhadap konsumen. Mungkin masyarakat kita juga masih belum terlalu kritis, dan kebanyakan terlalu kreatif dan nerimo an. Dan terlalu percaya pada “jabatan dan nama besar”. Belum berdasarkan nalar berpikir yang benar.
Mudah-mudahan para produsen dan konsumen produk otomotif mulai sadar akan tanggung jawab masing-masing.
Seperti pada industri gadget, telekomunikasi dan aplikasinya. Dimana saat terjadi pembaharuan software. Produsen dan konsumen bahkan tanpa malu-malu melakukannya. Dan jika update software ternyata masih terjadi bugs ataupun ketidaknyamanan, produsen tidak sungkan-sungkan melakukan investigasi maupun pembenahan baik berdasar temuan internal, maupun saat mendapat komplain/feedback negatif dari pengguna