









Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… naaagh ketika sudah manteeep memperdalam ilmu… dengan belajar sungguh-sungguh …!!! Jangan lupa juga seimbangkan dengan ilmu agama… ini penting banget …!!! Mirip seperti sebuah motor… ketika motor itu sangat cepat melesat… seyogyanya diimbangi dengan rem yang mumpuni …!!! Kira-kira begitu… kalau nggak yaaagh tidak akan mendapatkan kebahagiaan hakiki… !!! Yup,… prinsip ini, juragan temui setelah sekian lama hidup… jatuh bangun… so sekedar ingin share aza …!!!
Keduanya harus seimbang… dan jujur aza… ini sangat susah… namun usahakan selalu ada improvement …!!! Kuat ilmu duniawi… namun ilmu agama lemah… gampang diombang-ambingkan… hanya mengejar materi… padahal materi hanya bersifat sementara …!!! Jadi harus ada keseimbangan… naaagh untuk itu perlu ada ilmu nya… kembali lageee… kedudukan seorang berilmu itu lebih tinggi …!!!
“bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya, dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok.”
Naaagh jalan untuk mencapai hal itu… tentu dengan usaha yang keras… belajar dari pendidikan formal atau non formal… belajar mengaji dan memperdalam ilmu agama dari para guru, kyai, habib etc …!!! Ini memang butuh pengorbanan… baik waktu, tenaga, kenikmatan duniawi etc …!!! Dimanapun yang namanya pengorbanan akan berbuah manis… dan jika mengetahui akan hal ini… tentu saza tidak ingin buang-buang waktu… dan tidak ingin termasuk orang yang merugi …!!! 😀
Firaun perut buncit mana mudeng yg beginian gan,wong dia hidup abadi kok
Ekkkkkk
ﺍﻋﻤﻞ ﻟﺪﻧﻴﺎﻙ ﻛﺄﻧﻚ
ﺗﻌﻴﺶ ﺃﺑﺪﺍً ﻭﺍﻋﻤﻞ ﻵﺧﺮﺗﻚ ﻛﺄﻧﻚ ﺗﻤﻮﺕ ﻏﺪﺍً
“Kerjakanlah (urusan) duniamu seakan-akan kamu akan hidup selama-lamanya.
Dan laksanakanlah amalan akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok”.
(HR. Ibnu Asakir)
Aamiin
Om, OOT maap, kira2 kontrak para blogger ternakan pabrikan itu berapa ya tiap bulannya, mereka dapet fee? Tentunya dari pabrikan yg memasang iklan yg mengambil hampir 60% luas halaman blognya itu? Apakah Om tri tau?
Pengen ngobrol ngobrol berguru karo Mbah Tri… Tapi kapan tur isin… Hihii…
mastri di sisi kali ini fokus kepada kepentingan pribadi masing2. kalo agak global maka bukan hal ini saja. seperti komen di artikel sebelumnya. masalah kita ada pada pembangkangan/kemunafikan untuk taat pada aturan tuhan. cuman banyak juga muslim salah tafsir. keluar dari ajaran 5 imam mazhab. sehingga menganggap pemimpin kita harus diperangi. dan semacamnya. hukum asing maka harus diperangi.
agama yang saya anut memurnikan ajaran imam mazhab dari tambahan atau pengurangan. indonesia menurut imam mazhab sudah dikatakan negara islam. pemimimpinnya islam dan terlaknat yang berani mengelurkan pemimpinmya dengan mudah. ulama sekaliber imam ahmad saja yang hidup pada masa agresi industri ke negeri timur, saat pemimpinnya ‘dzolim’, hukumnya juga ‘dzolim’ pada beberapa aturannya, dilarang oleh beliau memerangi, mengumpat. bukan hak bangsa untuk memvonis para pejabat negara. jangan ikut politik bahasa sederhananya. sabar. mosok gak ingat surah al-ankabut. kok enak berkata saya beriman tapi belum diuji. maka fokus saja pada peningkatan kemampuan hidup kita. lebih pada sisi ketakwaan kita. janji tuhan kalo bangsa ini berkrakwa (muslimnya taat) maka tuhan akan beri rahmat.
bangsa ini sudah jauh dari kuktur amal ma’ruf. sudah meninggalkan oengetahuan hukum tuhan, eh hukum negara gak belajar juga. padahal keduanya sangat terkait. sebab tuhan dalam qur’an mewajibkan kita taat pemimpin selama itu baik gak melanggar syariat. kek taat lalu lintas. melanggar ya dosa. kecuali terpaksa (antar ibu hamil mungkin), lupa dan gak tau kan. beli VCD bajakan ya dosa. beli barang ilegal ya dosa. kek pakaian ilegal ya dosa. tuh betapa hebatnya syariat tuhan menyelamatkan individu dan bangsa.
dan, kesimpulannya musuh kita paling tinggi adalah, individu, kelompok, yang mengubah, mengampangkan, berlebihan (kek ormas islam suka anarkis) terhadap syariat tuhan.
*banyak gak sadar kalo indonesia adalah negara islam sesuai para imam mazhab. dan pemimpin serta hukumnya juga islam. meski ada aturan yang dzolim di sana. maka yang bingung kudu belajar dengan imam mazhab terutama imam ahmad. monggo search by google siapa imam ahmad (murid terbaik imam syafi’i) dan fatwanya terhadap suatu negeri.
“Kuat ilmu duniawi… namun ilmu agama lemah… gampang diombang-ambingkan… hanya mengejar materi… padahal materi hanya bersifat sementara …!!! Jadi harus ada keseimbangan…”
Inilah yg saya maksud bila ada mahasiswa yg bisa menyeimbangkan antara prestasi akademis dan organisasi, maka orang spt ini relatif lebih mudah survive dalam berbagai kondisi, dan karirnya juga relatif lebih cepat naik