









Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… berbicara tentang value added industri otomotif… tentu diharapkan bisa mengekspansi market …. tidak hanya di dalam negeri namun juga ke luar negeri dalam bentuk ekspor …!!! Jika penjualan motor dalam bentuk ekspor lebih tinggi dibandingkan dengan impor… ini berarti terjadi peningkatan GDP bangsa ini …!!! Lho kok bisa begitu gimana ceritanya …??? Yup… salah satu komponen GDP adalah net ekspor atau selisih antara ekspor dan impor …!!! Peningkatan GDP dapat diartikan pertumbuhan ekonomi yang positif… demikian pula sebaliknya …!!!
Di segment motor sportz 250cc… berbicara penjualan di dalam negeri… Yamaha R25 ‘bertekuk lutut’ kalah dibandingkan Kawasaki Ninja 250Fi …!!! Yamaha R25 bisa terjual sekitar 600-an unit /bulan… sedangkan Kawasaki Ninja 250Fi bisa terjual 1700-an unit/bulan …!!! Sekilas memang soal numberz saza… namun ‘tranmisinya’ yang beda… penjualan Yamaha R25 nggak perlu ngimport… diproduksi lokal… sehingga tidak ada devisa yang keluar …!!! Sebaliknya penjualan Kawasaki Ninja 250Fi… memerlukan import utuh… sehingga terdapat devisa keluar… terlebih bayarnya pake valas… tentu saza mata uang valas akan semakin menguat… coz demand for foreign currency meningkat …!!!
Namun kehadiran Yamaha R25 belum laaagh ‘tamat’ … lha wong Yamaha R25 juga bisa diekspor…. !!! Angka nya cukup fantastis… dimana rata-rata ekspor Yamaha R25 mencapai 4 rebuan unit/bulan … lebih dari 2 kali import Kawasaki Ninja 250Fi per bulan …!!! Jadi kalau berbicara transaksi perdagangan di segment 250cc (case Yamaha vs Kawasaki red.) … Indonesia masih unggul… karena Indonesia lebih banyak dapat devisa dalam transaksi perdagangan …!!! Last,.. memang kedepan… kompetisi antar negara diukur seberapa banyak barang/jasa yang berhasil di jual atau diekspor …semakin banyak maka negara tersebut semakin makmur …!!! 😀
Leave a Reply