









Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… pada artikel terdahulu telah dibahas aspek engine… dimana pabrikan Honda melalui product anyar yang akan dilaunching mengubah bore x stroke nya … dari 63.5 x 47.2 mm menjadi 57.3 x 57.8 mm … artinya dari overbore mengarah ke overstroke …!!! Perubahan ini sebenernya secara displacement malah mengecil… dari 149.5 menjadi 149.1 cc … dan powernya dihitung secara PWR jadi selisih tipis dengan Yamaha NVA … yaitu hanya selisih 0.0002 HP/kg … dan dengan selisih ini sebenernya sangat gampang bagi pabrikan Yamaha untuk bisa mengalahkan power Honda CB150R yang selisih tipis tersebut …!!!
Yup,… Yamaha NVA saat ini mempunyai compression ratio sebesar 10.4 : 1 … sedangkan All New Honda CB150R yang konfigurasi enginenya sudah berubah mengarah ke overstroke… mempunyai compression ratio sebesar 11.3 : 1 …!!! Compression ratio ini sudah dinaikkan.. dari sebelumnya Honda CB150R lawas yang mempunyai compression ratio 11.0 : 1 …!!! Terlihat memang… compression ratio new Honda CB150R terpaksa dinaikkan… kalau nggak PWR akan kalah… torsi maksimum juga akan kalah … so dari pada nggak dapat dua-duanya … mending dapat power walau unggul sangat… sangat tifiiiis …!!!
Naaagh peta akan berubah… jika misalnya pabrikan Yamaha menaikkan compression ratio misalnya saza dari 10.4 : 1 menjadi 10.6 : 1 … otomatis power akan nambah demikian juga torsi …!!! Logiknya adalah lha wong Honda CB150R saza bisa naikkan compression ratio 0.3 kok… mosok Yamaha NVA nggak bisa naikkin tambahan 0.2 …??? Apa impactnya jika dilakukan peningkatan compression ratio …??? Tentu saza power Yamaha NVA dengan engine SOHC murni… akan unggul dibandingkan engine DOHC yang mengarah ke overstroke …!!! Last,… taroh laaagh jika secara design mungkin 11 – 12 antara Honda CB150R vs Yamaha NVA … maka keunggulan power dan torsi SOHC terhadap engine DOHC yang ‘dipaksa’ overstroke… bisa menjadi value tambahan… !!! Apakah opportunity ini akan diambil… yaaagh time will tell saza laaagh … !!! 😀
Bener banget
Kalau ga bisa minum premium
Ntr pasti jd masalah tersendiri
Karena orang indonesia hobi ngirit dan ngeyel
Plus hobi protes
Silahkan di rangkai sendiri
Menaikkan tenaga tdk hanya dr CR saja .
Dan yg perlu diketahui adalah : semakin tinggi CR semakin cepat rusak (kurang awet) . Perlu anda ketahui juga CR yg baik utk mesin 4 tak adalah 9:1.
Makanya dulu bahkan honda astrea cuma 8.8:1 walau msh bnyk part dr jepang asli.
kata siapa …??? lha wong banyak yang pake diatas 10:1, bahkan 11:1 … kalau gitu motor luar negeri macem ducati, aprilia etc.. salah …???
Ya semua bisa diatur… andai Yamaha menaikkan….? Ya andai Honda juga menaikkan… ? yaaa ga ada habisnya… ngapain juga pusing2 mikirin gituan???