









Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… akhir-akhir ini memang rame pemberitaan tentang perlakuan kekerasan yang diterima riderz Go-Jek … dan artikel ini bukan membahas tentang kekerasan ataupun pemberitaannya… namun mengupas dari sisi strategy marketing… !!! Sebenarnya model bisnis Go-Jek… sudah ada di luar negeri dengan penerapan Uber Taxi sejak tahun 2009 … (soal Uber Taxi akan dibahas tersendiri dalam bentuk artikel strategy marketing nya red.) …!!! Mari kita lihat model bisnis ojek pangkalan … dimana kelemahannya …!!! 😀
Ojek Pangkalan itu,… sifat operasinya dalam satu area pemukiman … ngumpul dalam bentuk pangkalan ojek …!!! Sifatnya pasif,… ketika ada penumpang yang turun dari angkot … naaagh untuk masuk ke pemukiman rumah… daripada jalan kaki jauh… naik ojek di pangkalan…!!! Kalau dari rumah mau ke jalan untuk naik angkot… biasanya sudah langganan… jadi secara marketing memang ada ‘barrier’ secara marketing mix … baik dari product/jasa (hanya mengantarkan orang red.), harga (sisi price) nya juga relatif ‘fixed price’ yang menentukan adalah tukang ojek, soal place … atau area pelayanan pun terbatas, dan terakhir soal promotion yang terbatas dari mulut ke mulut …!!! That’s it… no more no less … yaaagh begini laaagh model bisnis tukang ojek pangkalan aka ojek konvensional …!!! Naaagh bagaimana dengan model Go-Jek …???
Totally different… bisa disebut bak langit dan bumi …!!! Mau dari sisi product/jasa yang ditawarkan … jauh beragam … bukan hanya sebagai alat transportasi dalam artian mengantar konsumen dari suatu tempat ke tempat lain … namun juga menyediakan jasa lain yang tidak disediakan oleh ojek konvensional … seperti instant courier mengantar dokumen etc, Go-Food membeli makanan dari resto yang sudah terdaftar (kurang lebih 15 rebu resto red.), dan juga bisa juga belanja kebutuhan rumah tangga aka shopping …!!! So… dari sini aja sudah kalah telak… ojek konvensional menawarkan 1 jasa layanan… naaagh Go-Jek menawarkan 4 layanan …!!! Dari sisi konsumen tentu senang yang lebih banyak… bisa ‘disuruh-suruh’ apa aja … betooel …??? 😀
Dari sisi harga yang lebih bersifat ‘fixed price’ … naaagh Go-Jek ada promo waktu itu… kemanapun seharga Rp. 10 rebu ….!!! Disini aja langsung ‘menohok’ dengan cost leadership …!!! Price murah diiringi dengan kenaikan quantity … secara revenue bisa tinggi … walaupun untung tipis diawal… namun secara promosi bisa langsung mengena ke konsumen …!!! Belum lage ada fitur Go-Jek Credit… yang seperti e-wallet… ada dana ‘float’ dimana perusahaan akan mempunyai advantage… dan bagi konsumen pun kemana-mana tinggal debit aja Go-Jek Credit… kalau kurang ya top-up via ATM …!!! Dari sisi penghasilan tukan ojek GO-Jek dapat penghasilan Rp. 7.5 – 9 jeti sebulan… sedangkan tukang Ojek Konvesional bisa memperoleh Rp. 3 – 4 jeti …!!!
Dari sisi area (place) pelayanan… yaaagh berbeda jauh…!!! Melalui aplikasi dalam bentuk iOS ataupun Android… dasar areanya adalah yang terdekat dari konsumen … dan langsung terintegrasi dengan google maps ..!!! Ini mirip seperti Uber Taxi di Amrik … langsung ketahuan siapa tukang ojek yang akan menjemput ada profilenya… demikian juga dari sisi pelanggan… dapat mengcontact apakah mau call atau sms …!!! Area marketingnya tidak lagi dibatasi misalnya satu area pemukiman… sudah mulai global … satu sisi juga lebih cepat perputaran pelayanan… nggak ada ‘idle’ …!!!
Terakhir soal promotion… waaagh kalah jauh… yang satu paling banter dari mulut ke mulut… model nongkrong… naaagh yang ini ada websitenya,… ada aplikasi online yang didownload… ada seragam jacketnya … ada e-walletnya… waaagh pokoknya sudah terintegrasi daaagh …!!! Dari analisa marketing mix ini aja… faktanya adalah ojek pangkalan yaaagh kalah jauh… kalah dari sisi inovasi … coz disini laaagh teknologi informasi berperan … mengubah the way of business process …!!! Disini laaagh yang namanya perubahan… coz tidak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri …!!!
Case study ini… nggak beda dengan pasar konvensional vs pasar swalayan di mall,… teknologi pager vs teknologi sms/bbm/wa,… telepon voice vs Voice over IP etc …!!! Kompetisi itu selalu ada… dan harus disikapi secara bijak… jamannya sudah beda bukan jaman kuda gigit besi… oleh sebab itu yaaagh kudu bisa mengikuti perkembangan jaman …!!! Disini memang yang mahal itu adalah ‘idea’ … pemikiran out of the box… walaupun sebenernya di dunia itu sudah ada… hanya di Indonesia sebagai first mover …!!! Last,… next artikel kita bahas fenomena lain… dan dibahas secara case study di blog ini …!!! Ciaaaooo 😀
Leave a Reply