









Well,… di segment motor sportz … memang jagoan Yamaha yaitu Yamaha NVL masih digjaya menghadapi ‘keroyokan’ para kompetitor …!!! Secara umum memang segment 150cc adalah segment yang paling menggiurkan dimana rata-rata sekitar 76 rebu unit ‘kue’ di segment ini yang diperebutkan …!!! Dari kue sebesar tersebut …rata-rata pabrikan garpu tala bisa mengambil sekitar 45 rebu unit per bulan …!!! Disini masalahnya … antara ‘beban’ yang dipikul clan ‘Vixion’ dan clan ‘Byson’ tidak imbang … melawan kompetitor yang menggerojok berbagai product …!!!
Yup,… 2 product Yamaha vs 4 product kompetior … memang secara jumlah tidak ‘ideal’ … namun melihat hasil perbandingan ‘skor’ adalah sekitar 58% untuk Yamaha dan 42% untuk kompetitor di segment ini … memang belum menjadi batas ‘aman’ … untuk tetap mengamankan ‘harga diri’ satu-satunya ini …!!! So,… tidak ada cara lain … sebagaimana artikel-artikel juragan terdahulu… adalah melakukan ‘penyerangan’ yang merupakan strategi terbaik dalam bertahan …!!! Yup,… mumpung belum terlambat… dan case study tentang Yamaha Mio … yang nggak cepat ‘berevolusi’ bisa diambil sebuah contoh … bagaimana ‘kedigjyaan’ bisa runtuh… jika hanya melakukan posisi ‘bertahan’ tidak ‘menyerang’ …!!!
Dengan cara menyerang… ada banyak manfaat yang bisa diperoleh … yaaagh tentu dengan asumsi mengeluarkan ‘another silver bullets’ …!!! Pertama adalah tentu memperbaiki ‘skor’ dan dengan pricing strategy yang tepat… skor untuk Yamaha bisa didorong kearah 70% …!!! Pabrikan Yamaha perlu ‘buffer’ skor yang cukup sebagai indikator menentukan strategy berikutnya …!!! Kedua, … manfaat lain adalah efek first mover dari brojolnya Yamaha R15 lokal adalah… mengingat produk lokal pertama yang fairing di kelas 150cc 4 stroke… tentu saza memperkuat mindset konsumen … bahwa motor sportz adalah Yamaha ..!!! Implikasi lanjutannya adlah memudahkan Yamaah R25 melakukan penetrasi … dan ujung-ujungnya membangun alias meningkatkan brand equity dimata konsumen …!!! Last,… semua berkejaran dengan waktu… namun kondisi ‘terlambat’ adalah kata yang ‘jeleeeiii’ apalagi harus ditelen oleh para Chief Executive … betuuul …??? 😀
Leave a Reply