









Pasca Sultan Trenggana wafat,… memang untuk sementara tampuk kekuasaan dipegang oleh anaknya Sunan Prawata … namun tetap saja kekisruhan dimulai …!!! Adipati Arya Penangsang yang merasa dirugikan pasca ayahandanya wafat… sehingga Sultan Trenggana bisa memegang tampuk kekuasaan… segera pergi ke Kudus menemui gurunya Sunan Kudus …!!! Sunan Kudus bisa merasakan galaunya perasaan Arya Penangsang… murid terkasihnya …!!!
“Nggeeer …. Arya Penangsang… memang benar Ayahandamu dibunuh oleh Surayata dengan tikaman keris beracun nya… namun benar juga kecurigaanmu… bahwa pembunuhan itu bukan murni kemauannya… ia hanyalaagh diperintah …!!!”, ujar Sunan Kudus. Mendengar penjelasan awal dari Sunan Kudus… tegang laaagh Arya Penangsang…. !!! Arya Penangsang pun berkata, “Jadi benar kecurigaan hamba selama ini … Kanjeng Guru… bahwa ayahanda dibunuh agar tidak menjadi Sultan Demak menggantikan Sultan Bintoro yang mangkat ….???”
Sunan Kudus pun berkata, “Aku tidak kuat untuk menutupi hal ini …!!! Ayahandamu dibunuh oleh Surayata atas suruhan saudara seperguruanmu (Sunan Prawata red.). Aku sangat malu mempunyai murid seperti ia… dan Aku harus mengungkapkan kebenaran ini padamu …!!!”. Arya Penangsang pun… ingin mengklarifikasi… “Maksud Kanjeng Guru,… Prawata yang menjadi dalang semua nya itu …???”. Sunan Kudus pun menggangguk… dan sontak Adipati Arya Penangsang … mendidih kemarahannya …!!!
“Keparaaat Prawata,… jadi ia menjadi dalang pembunuhan agar Ayahandanya bisa menjadi Sultan Demak menggantikan Sultan Bintoro… !!! Setelah Ayahandanya wafat… giliran ia yang akan menjadi Sultan … kira-kira begitukah rencananya Kanjeng Guru …???”. Kembali Sunan Kudus mengangguk tanda mengiyakan semua analisa pembunuhan yang dibuat Arya Penangsang …!!!
“Keparat Prawata itu harus mampus ditanganku… utang nyawa harus dibayar dengan nyawa …!!!” begitu kata Arya Penangsang. Memang pada waktu itu,… jika seserorang dibunuh dan pihak keluarga tidak menerima… maka ia boleh melakukan qishash jika ia menghendaki utang nyawa dibayar dengan nyawa …!!! Sunan Kudus menyadari hal ini…. namun ia menyadari bahwa murid terkasihnya ini suka grasa-grusu… gampang terbawa oleh emosi …!!!
“Anakku… Arya Penangsang… Islah akan lebih baik daripada menuntut balas… namun jika engkau ingin menuntut balas … hendaklah dengan siasat pula sebagaimana dulu saudara seperguruanmu Prawata mengutus Surayata yang membunuh Ayahandamu …!!!” , demikian Sunan Kudus berkata. “Baiklah Kanjeng Guru… nasehat Kanjeng Guru akan hamba pertimbangkan …!!!. kata Arya Penangsang.
Last,… siapa yang akan disuruh oleh Arya Penangsang untuk menghabisi Sunan Prawata… yang masih saudara seperguruan dengannya… ikuti episode berikutnya ….!!! 😀
Link Terkait :
Leave a Reply