









Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), adalah suatu teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi data melalui kabel tembaga telepon lebih cepat dibandingkan dengan transmisi data melalui modem dial-up. ADSL menggunakan 2 frekuensi yang berbeda yaitu 25.8 kHz s/d. 138 kHz untuk Upstream, dan 138 kHz s/d. 1104 kHz untuk Downstream. Sedangkan frekuensi untuk voice telepon (PSTN) menggunakan frekuensi 0 s/d 4 kHz 😀
ADSL pun ada beberapa standard seperti :
Jasa ADSL di Indonesia diantaranya menggunakan Speedy, dimana kecepatan downstreamnya mencapai 384 kbps, dan upstreamnya 64 kbps. Kecepatan ini lebih cepat jika dibandingkan dengan modem analog yang maksimum 56 kbps. Dan dari sisi cost juga relatif lebih murah jika dibandingkan layanan dengan dial-up connection. Koneksi Speedy ada 3 tahap, pertama dari modem ADSL ke digital multiplexer di STO telkom terdekat, dan tahap selanjutnya adalah koneksi ke Broadband Remote Access Server (BRAS) dengan menggunakan username dan password yang telah diberikan.
Pengalaman gue menggunakan Speedy (gue pakai yang personal, jatah 2 GB per bulan), pada umumnya lancar-lancar saja. Namun ada jam-jam tertentu yang cukup susah yaitu pada malam hari (dari maghrib s/d jam 10-an..) koneksi ke BRAS sering putus… 😛 Didalam network.. ada istilah QoS .. gampangnya kalau kelas kita ekonomi yah kudu ngalah lah… dengan yang punya kelas bisnis.. ibarat masuk ke pesawat juga.. yang bisnis duluan khan… 😀
Leave a Reply