









Dewasa ini, setiap organisasi pasti menggunakan network computer untuk melakukan tugas operasional sehari-hari. Pada organisasi yang cukup besar dan mempunyai branches yang banyak, maka network komputer akan semakin besar dan merambah ke Wide Area Network (WAN). Disatu sisi telepon sebagai sarana komunikasi mutlak diperlukan. Muncullah teknologi PBX, namun masih analog dan menggunakan cable RJ-11. Sedangkan cable data untuk PC menggunakan RJ-45 cable. Belum lagi kalau kita mau telepon ke cabang (sebelum ada VOIP), maka harus interlokal dulu.. Kalau conversation nya banyak.. maka semakin besarlah cost yang terjadi. Variable Cost berupa Cost sewa bandwidth data plus telephone cost pada analog PBX, akan dapat dihindari dengan penerapan IP Telephony (varible cost berupa telephone cost interlocal bisa dihindari). Computer dan telephone menggunakan jenis cable yang sama yaitu RJ-45… Gimana sih cara kerja nya IP TEL, ikuti penjelasan sbb : 😀
Dalam kasus IP Telephony, jika si A ingin menelepon si B, maka pertama-tama A akan mengangkat telepon dan men-dial nomor telepon si B. Dial digit yang ditekan si A, akan dikirim ke Call Manager menggunakan skinny protocol (Call Manager adalah suatu engine untuk melakukan call-processing. Call Manager merupakan ‘otak’ dari IP Telephony). Selanjutnya Call Manager mencari address dan menentukan routing suatu call.
Setelah Call Manager mengirim signal calling melalui IP, maka Call Manager mengirim ‘ring back’. Si A akan mendengar suatu nada tunggu.. (tuuutt…tuuutt…tuuutt), dan demikian pula pada destination phone dalam hal ini phone B akan berbunyi… (kring…kringg… kring… red.) Jika si B mengangkat telepon, Real-Time Transport Protocol (RTP) media path, membuat hubungan antara telepon A dan B, dan si A dan si B dapat melakukan percakapan.Selama percakapan telephone IP, nggak berkomunikasi dengan Call Manager, kecuali si A menggunakan feature seperti call transfer, call conferencing dsb.
Artikel terkait :
Leave a Reply