









Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… secara umum suatu product itu yang second harus laaagh lebih murah dibandingkan dengan yang baru …!!! Yup… didalam akuntansi ada yang namanya depresiasi…. dalam artian nilai suatu barang akan turun seiring dengan jalannya waktu …!!! Namun hal ini gak berlaku secara secara umum… ada product-product yang malah harga second nya lebih mahal ketimbang baru …!!! Lhooo kok bisa …???
Yup,… contohnya adalah Jam Rolex … harganya memang lebih murah sewaktu masih gress … dibandingkan di secondary market …!!! Misalnya product Rolex GMT Master II model 126710 BLRO aka Pepsi … product ini harga retail nya sekitar USD 9.250 yaaagh sekitar Rp. 140 jeti … !!! Namun kalau kita masuk butik Rolex … mau cari ini … sudah hampir dipastikan barangnya gak ada …!!! So… productnya terbatas… dan ketika ada pun… yang punya prestige club member … yang dihubungi terlebih dahulu …!!! Naaagh setelah itu … berkembang laaagh secondary market …!!!
Harga di secondary market … diatas Rp. 200 jeti… tergantung model dan kondisi …!!! Ketika masih rondo kinyiz-kinyiz dan masih garansi (product 5 tahun garansi) … maka sebut saza Rolex model GMT Master II Pepsi dibanderol sekitar Rp. 230 – 240 jeti …!!! Pecinta jam Rolex … untuk model-model tertentu… seperti laris manis … gak lama rata-rata dibawah 1 minggu … sudah sold out …!!! Memang kadang gak habis pikir… apa gak dibanyakin secara quantities … ???
Hmmm… ngobrol-ngobrol dengan penjual Rolex di salah satu butik… seolah Rolex gak butuh duit … gitu katanya …!!! Memang gak semua model seperti itu… ada yang modelnya keren… ada yang gak begitu kereeen … ini selera sih …!!! Namun ketika modelnya digandrungi oleh market… sayangnya dari sisi supply gak ditambah …!!! Efek nya black market … jadi berkembang pesat … siapa juga gak mau ketika untungnya bisa mencapai 60% hanya dalam kurun waktu kurang dari 1 minggu …??? Last,… gak bisa dipungkiri ketika menggunakan Rolex … terasa beda banget… yaaagh maklum seharga mogeee … gimana gak coba …!!! Ciaooo 😀
Beberapa hal yg menyebabkan anomali spt itu:
1. Brand-nya itu sendiri sudah sangat kuat image-nya pada kelas tertentu.
2. Diproduksi hanya dalam jumlah tertentu, lalu stop produksi, sementara jumlah peminatnya masih bertambah.
3. Tetap ada peminat yg berani bayar lebih mahal (dari harga baru) utk kondisi second-nya
Hmm buat barang2 mewah emang ga ngikutin price elasticity.. apalagi dengan embel2 macam: limited edition, special edition.. selain contoh Rolex GMT Master tadi Ferrari 250 GTO jg bisa dijadikan contoh..
Super sekali
Br. Pnya jam biasa gan https://fezzamania.wordpress.com/2019/02/14/bbrapa-arloji-jam-tangan/
Hehehehe
Ternyata memang mewah banget ya mbah…
Saya dikasih casio edifice aja senengnya udah setengah mati… Wkwkwk…