@r_triatmono
juragan@triatmono.info
Recent Posts
Honda Stylo kinyiz-kinyiz viral di medsos,... suara engine / CVT kok pateng kemreseeek ...???
Jorge Martin Juara Dunia MotoGP 2024,... bermain aman dan tidak terpancing riderz Ducati lain ...???
Honda Beat 2020 rangka eSAF sudah keropos,... harga jual kembali apakah masih tinggi ...???
Honda Vario 160 gak bisa nyala,... remote juga gak berfungsi, ini cara ngecek nyaaa ...???
Honda Beat Street tugeeel langsung diupload di media sosial,... nyaris menjepit anak keciiil ...???
Kalah dari sisi product karena menggunakan rangka eSAF,... strategy pabrikan Honda beralih ke pricing dengan DP 0% ...???
Red Spark kalah tipis dari Pink Spiders,... setter utama gak main, Mega gendong tim ...???
Serba-Serbi Trading investasi,… portfolio senantiasa dimonitor, cepat terjadi perubahan …??? (20)
Terus terang gw rada ragu dengan penjelasan resmi dari Kouji Tsuya.
Soal over rev which is over piston speed limit, gw percaya itu penyebab kerusakannya.
Tapi kalau dibilang karena lalai mengantisipasi perubahan sistim kontrol dari algoritma unified software…ini yg gw gak yakin.
Fakta pertama, saat race Lorenzo menggunakan mesin #2 tapi tidak rusak & sukses finish pertama.
Tapi kalau kita jeli, top speed Lorenzo jauh lebih rendah dibandingkan Rossi…itu fakta kedua.
Dari kedua fakta tsb, gw simpulkan bahwa untuk seri Mugello, YFR sengaja menaikkan limit rpm motor M1 pabrikan agar tdk dilibas dgn mudah sama Ducati di trek lurus.
Saat WUP, ketika motor Lorenzo rusak sebenarnya sdh diketahui penyebabnya.
Akhirnya untuk race, Lorenzo pakai mesin #2 tapi limit rpm dikembalikan ke settingan awal.
Sedangkan Rossi gambling ttp menggunakan setting dg limit rpm lbh tinggi karena yakin dengan umur mesinnya yg jauh lebih muda daripada milik Lorenzo.
Hasilnya perjudian Rossi gagal.
Coba perhatikan baik2 ekspresi & gestur Rossi yg jauh dari menyalahkan motornya saat ngowoss…itu karena dia sendiri sdh tau dg resiko yg dia ambil demi memenangkan seri Mugello.
gagal paham ah komen di atas….