The Blog

(Reply)

Setuju juragan…. nek bodooo kuwi rugi polll…. gampang di kecu, gampang di hasut,gampang dibodoni,mbut gawe kadang bayarane yo ora akeh mergo ora gapai….

(Reply)

Pantesan sebelah semakin menggunung jualannya
Ekkkkkk

(Reply)

Ada juga yg kerja menggunakan otak kambing, makanya suka adu domba. Amploppun datang.

Wkwkkkk

(Reply)

masak gan, tuh orang kantoran gajinya g sebesar CR7 yg kerjanya pake otot..wkwkwkw

*suka artikel ini

(Reply)

tidak ada namanya orang bodo om…
jangan remehkan orang yang bekerja dg otot…. toh mereka bekerja halal….

justru upah yang diterima setelah mengeluarkan banyak keringat rasanya lebih nikmat om tri

justru orang yang pendapatannya lebih tinggi akan terus merasa kurang….

intinya adalah bersyukur om….

(Reply)

Quote:
“sekedar saran… belajar bener-bener… jangan madoool… jangan hobby nongkrong… kalau perlu nggak usah ikut organisasi-organisasian… fokus aja dulu ke belajar …!!! ”

Saya pribadi kok nggak setuju dg konsep spt ini ya?
* bisa madol selama ada alasan yg logis, rasional dan mendesak
* nongkrong… sesekali bolehlah… biar nggak ketinggalan jaman
* organisasi? wahhh… justru company jaman sekarang malah melihat ini sebagai nilai lebih lho…..

(Reply)

mantap om tri, saya juga fresh graduate jd pengen tes di perusahaan om. gak lulus ya gpp. yg penting bisa kenal bloger senior

(Reply)

‘korban’ pembodohan … banyak di blog sebelah tuh…

(Reply)

Otot paling rendah pendapatannya
Otak lbih besar pendapatannya daripada kerja otot
Bakat lbih besar pendapatannya daripada kerja otak, karna bakat jarang orang yg bisa !!!

(Reply)

gus ni mo crita skalian curhat nih.
ak skolah gak bodo bodo amat tapi koq yo tetep kalah karo konco2 bodo sg gaeane ndilati pantat boos ya gus .
pie nek ngene terusan

(Reply)

Aq juga bingung gus… Banyak ilmu yang sudah saya pelajari. Banyak juga ketrampilan yang sudah saya kuasai. Tapi semuanya hanya sebatas bisa dan mengerti. Tidak benar-benar menguasai. Jadinya bingung sendiri kalau mau usaha sendiri.

(Reply)

om tri…, lebih baik mana…?, menjadi orang yg generalis atau yg specialis…?

apakah untuk menjadi seorang yg generalis harus terlebih dulu jadi specialis…?

(Reply)

Kalau di dunia kerja keinginan belajar sering terkendala oleh job per bagian.. Jadi ketika ingin mempelajari bagian lain sering ada penolakan dari bagian tersebut..

(Reply)

Asik wejangannya….

Alhamdulillah saya masih bisa membagi waktu untuk bekerja, kuliah, ngeblog…. Yah… Meski kadang saling tumpang tindih… Namun tetap berjalan….
😀

Yuk menuntut ilmu, baik formal maupun non formal….
Agar menjadi manusia yg lebih baik…

(Reply)

Dulu… Terobsesi pengen jadi seorang yang berprofesi kece, tapi gagal… Terus pengen kuliah, tapi buat daftar ga punya duit… Terus kerja saza wes, sukur sukur gajinya bisa buat kuliah… Eh, sampe sekarang belom cukup cukup…

(Reply)

Sampe sekarang liat temen temen pada kuliah kok kayaknya keren gitu… Sampe udah pada lulus eh wisuda… Kayaknya wah banget…

(Reply)

ada teman bilang ; wong pinter kalah karo wong bejo
tapi kalo boleh milih saya tetep milih jadi orang pinter (berilmu) , bejo/luck datang dan pergi …..sak bejone wong mesti wes tau sial…. tetapi ilmu tetap berguna dlm kehidupan
#menolak_bodo/dibodoh-bodohi 😀

(Reply)

Kalo masalah orang yg ga pernah madol kuliah vs tukang madol, ternyata nggak sepenuhnya bener loh Gan. Di dunia profesional banyak tukang madol yg lebih sukses drpd yg rajin masuk kuliah. Sukses gara2 pergaulannya luwes. Yg rajin kuliah malah kerja otot. Itu terjadi di sekitar saya scr nyata.

(Reply)

Gelar S1 dizaman skrg masih kurang
Trutama buat lulusan teknik, skrg slain ijazah kuliah hrs ada surat pendamping keterangan izajah sperti Sertifikasi Oracle, java (Anak IT) supaya cepet dapet kerja

(Reply)

kerja ikut orang itu tidak enak bro…

selalu di suruh suruh….
prestasi bagus kita hanya akan dianggap angin lalu… juatru kalau kita ada salah sedikit itulah yang dibesarin….

dah gitu banyak rekan kerja yang cari muka… ngejatuhin kawannya sendiri… tiap meeting bukannya membicarakan solusi melainkan ajang unjuk diri alias cari muka…

pokoke kerja ikut orang itu gak enak.. belum lagi ada atasan yang gayanya melebihi yang punya perusahaan….

ini pengalaman kerja saya selama 10th lebih… belum lagi kenaikan gaji yang sak uprit tiap tahun….

itulah mengapa saya lebih memilih membuka toko baju kecil kecilan….
alhamdulillah hasilnya tyt lebih baik dr tempat saya kerja sebelumnya

waktu kita yang ngatur…. tidak ada lembur…

pokoke nikmat jika buka usaha dagang… kita jadi lebih menghargai uang…

kalau saran saya itu mas tri…..

(Reply)

entah mastri tau atau tidak. saya adalah salah satunya. terserah saya dikatakan sarjana atau sarjana abal atau bukan, sejak saya mengenal hakikat agama. ternyata negeri ini butuh berkah dan ramhat tuhan. ada yang ngatakan indonesia belum sejahtera. belum maju. mereka hanya membandingkan dengan yang lain. cita kita mau negeri yang tentram dan damai. gak usah pakai standar asing. bukan gak mau ikut asing. cuman indonesia punya prinsip sendiri. prinsip timur. bukan liberal. yang mana derah perkitaan lebih maju dan kaum primodal hidup dengan strata tinggi. yang jeleknya kebal hukum.

ternyata agama yang saya anut menjernihkan pikiran saya. menenangjan saya atas segala kesemerawutan indonesia. negeri ini butuh orang yang BEKERJA. terlepas dari dia hidup sederhana, ataupun berkelebihan, itu bukan soal. kita akan tetap nyaman. negeri tetap dihormati negara asing. karena kita paham hukum. maka penting belajar hukum. taunya di sekolah saja. hukum bisa dari non akademisi. maka ustad, pendeta, biksu, perlu menggenjot dakwah hukum. yang saya sesalkan ada ustad yang mempropokasi hukum kita iblis jangan ditaati. ini tafsuran yang keluar dari 5 mazhab sekali pun.

negara tentram dan maju di mana2 taat hukum. meminimalisir kaum munafik. bisa juga saya. atau mastri. yang jelas bangsa kudu kuat dalam budaya amal ma’ruf. tau mana batas dunia sesat. batas antar agama. batas melampaui batas. batas maksiat. batas syirik. memang semua kembali kepada ajaran murni imam mazhab kita. kalo mau belajar, maka gak perlu ilmu dari negeri asing terkecuali diperlukan.

bangsa fokus kepada bekerja terpadu. gotong royong dalam hal terpadu. yang berguna buat negeri ini. kan kita itu banyak munafik mastri, maunya nolong, eh bukan nolong tapi kepentingan pribadi/kelompok. cintoh kasusnya banyak di sektor politik, ormas, dan kaum pemodal/penyelewengan Jabatan (KKN).

sejauh ini saya melihat indonesia masih diberikan berkah oleh tuhan. bekerja untuk meraih ridho tuhan agar bangsa jadi maju. memperbaiki akhlak dengan budaya amal ma’ruf (gak segan menasehati preman ataupun aparat kecil dengan cara yang syar’i).

memiliki jiwa sabar dan syukur yang tinggi kek masyarakat jepang. maka saya yakin cara sederhana itu bisa mengubah situasi negeri ini.

—

misalkan kan. mastri kan kemarin ngebut di tol. jangan mastri. itu gak boleh. anda muslim. muslim itu menjaga perjanjian antara negara dan antara kaum non muslim. taat pada hukum negera lain sama halnya menghargai perjanjian. dan dapat pahala.

—

hidup muslim di dunia bisa dikatakan dibatasi oleh syariat tuhan. gak nyaman terkadang bak penjara. gak salah dunia hakikatnya hina di sisi tuhan karena dibikin oleh tuhan banyak fitnah. fitnah ini ujian bagi hamba-Nya.

kalo bertakwa maka wajar tuhan akan memberikan rahmat-Nya ke suatu negeri.

(Reply)

Pa gus tri,saya ada sedikit pengalaman…kakak saya orangnya bodoh, SMP saja tidak lulus tapi uangnya banyak dan bisa ibadah haji.la saya yg sampe kuliah n lebih pintar dr kakak saya kok uangnya sedikit dan utangnya banyak ya gus…
Mohon pencerahannya…trm ksh…

(Reply)

[…] Enam paragraf cerita di atas sebenarnya merupakan tanggapan dari postingan Mas Rudi Triatmono di sini. […]