









Dear kanjeng Pembaca sekalian,… jaman sekarang memang jauh berbeda dengan jaman dulu …!!! Dulu ketika blogger baru muncul… pabrikan merasa ‘jerih’ … bahkan petinggi pabrikan memandang seperti parlement… kritis, pedas dan lugas …!!! Tidak heran ketika ada review/analisa dari suatu blogger… waaagh bikin deg-degan petinggi pabrikan …!!! Kalau sekarang,… ‘ada uang abang sayang… nggak ada uang pujian hilang‘ … begitu kata salah satu pihak terafiliasi dengan pabrikan …!!! ‘Kalau elo beda tri… money can’t buy your idealism… loe seperti gak butuh duit‘ …. waduuugh lebay nih … 😀
Berbeda dengan Blogger,… wartawan bekerja dengan kode etik jurnalisme …. dimana terdiri dari 4 (empat) azas yaitu : (i) azas demokratis, (ii) azas profesionalitas, (iii) azas moralitas, dan (iv) azas supremasi hukum … monggo deegh kalau mau mendalami masing-masing azas …!!! Walaupun jika kita baca suatu artikel media mainstream… mungkin terlihat ‘datar’ … namun profesi wartawan dalam artian pekerjaan (memperoleh uang/gaji red.) … memang menuntut harus memperhatikan kode etik jurnalisme tersebut …!!! Lha kalau Blogger nya sudah dapet duit bahkan menjadikan sebagai profesi … lha apa bedanya dengan wartawan …???
Wartawan bernaung di suatu perusahaan… blogger tidak …!!! Wartawan bergabung dengan Dewan Pers… Blogger mbuuugh …!!! Wartawan harus memperhatikan kode etik jurnalism… blogger sak karepe deweee …!!! Wartawan bayar pajak penghasilan… baik perorangan maupun PPh badan… lhaaa Blogger monggo digoleeek dewe …!!! Last,… taruhannya memang konsumen aka pembaca red… jika pembaca nggak pinter-pinter memilah… disuguhkan artikel pembodohan otomotif… yaaagh ‘kejeglooos’ konsumennya …!!! Disini laaagh pentingnya kode etik jurnalism buat para profesional … betoeeel …??? 😀
Leave a Reply