









Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… case study tentang China, Europe dan beberapa negara yang mulai mengalami krisis energi… memang lagi rame dibicarakan … soalnya belum kejadian dalam kasus-kasus ekonomi …!!! Tentu bagi negara seperti China,… mengalami krisis energi gak bisa dianggap sepele …!!! Soalnya persoalan ini bisa menjadi ‘sistemik’ … alias serius problem banget… !!! Gimana mekanisme nya kok… bisa menjadi serius problem …???
Bisa dibayangkan… ketika krisis energi terjadi… maka tidak ada cukup electricity… so pabrik-pabrik mulai tutup, rumah tangga mulai peteng… byar peeet …!!! Penyebabnya bahan bakar dalam bentuk batubara… lagi jadi primadona… harga naik… supply juga langka …!!! So… disini jika berhasil import pun harga batubara harus dibayar dengan mahal …!!!
Implikasi nya adalah administered price naik… karena electricity naik… barang-barang naik alias akan terjadi inflasi …!!! Harga-harga naik… demand akan turun… jika byaaar peeet terus… banyak pabrik yang pindah ke negara lain… so disini akan terjadi capital outflow …!!! Pabrik-pabrik tutup bin minggat… terjadi laaagh pengangguran… export juga harga product mahal… kalah bersaing dengan negara lain …!!!
Lhooo khan case China punya cadangan yang besar …??? Betul,… namun sejak banjir besar melanda… banyak tambang yang terendam …!!! Jika digeber terus pun… sekitar 30 tahun juga akan habis … lha terus gimana …??? Ketika inflasi naik, belum lagi growth GDP turun (banyak faktor red.), pengangguran… mulai depresi… tentu juga akan memberikan dampak global… karena demand pun turun… !!!
Naaagh bagaimana dengan negara yang kaya akan energi … seperti Indonesia …??? Tentu jika bicara soal cadangan batubara .. bisa bertahan sampai 200 tahun… !!! Jadi ketika negara lain pusing tentang electricity… Indonesia masih tenang-tenang aza …!!! So… disini tentu akan menarik investor untuk Foreign Direct Investment… so ini tentu opportunity …!!! Last,… energi akan menjadi kunci bagi suatu negara… tentu peta ekonomi juga akan berubah … betoeeel …???Ciaaoo 😀
Salah satu penyedot energy terbesar adalah sektor industri manufaktur, maka makin sedikit aktivitas industri dalam negara tsb, makin kecil pula resiko krisis energy yg akan dihadapi.
Inilah sebabnya beberapa wilayah sudah mulai ganti orientasi dari ekonomi berbasis industri menjadi berbasis jasa.
saatnya pembangkit tenaga nuklir untuk digalakkan
Indonesia jg belum bener2 terbebas dr krisis energi. Masih banyak wilayah pelosok yg belum tercukupi kebutuhan listriknya.Dan Kalau negara China tercukupi kebutuhan batubaranya dari Indonesia,rasa rasanya seperti memindahkan masalah krisis di mereka ke Indonesia.