The Blog

Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… memang jika dianalisa mungkin kita bertanya… kok berdasarkan budget line dan indifference curve … sepertinya Honda Forza 250… akan sulit menandingi Yamaha XMax 250 … tapi kok tetap masuk ke market …!!! Pabrikan Honda melihat hal ini… maka untuk mitigate resiko nya adalah dengan cara import… jadi kalau gak laku… yaa udah… gak ada idle capacity pada pabrikan di Indonesia …!!!

Yup… belajar dari lesson learned Honda CBR250RR … tentu akan beresiko jika Honda Forza 250 dibuat di dalam negeri …!!! Lha wong market sudah sebagian besar di sapu bersih oleh Yamaha XMax 250 …!!! Jadi kalau kudu invest di Indonesia… kira-kira akan dapat berapa unit dalam sebulan… kapan kira-kira Break Event Point (BEP) …??? So ini pilihan… membiarkan Yamaha XMax 250 melenggang sendirian… atau berusaha ‘mengganggu’ walau gak ces pleeeng alias probability untuk mengalahkan kecil… coz konsumen Indonesia rasional sekali kok …!!!

Salah satu pertimbangan adalah berdasarkan marketing funnel yang terdiri dari 5 tahapan yaitu (i) awareness, (ii) consideration, (iii) conversion, (iv) loyalty, dan (v) advocacy …!!! Tahapan yang dilakukan tentu awareness,… jadi lebih pada menunjukkan bahwa brand honda ada juga lhooo skutik 250cc,… dan berusaha melakukan educate konsumen,… dan tentu saza berusaha menjual product tersebut …!!! Apa tidak bisa mengarah ke conversion sehingga konsumen membeli …???

Bisa saza… tapi jika dikaitkan dengan budget line… tentu sasaran nya adalah konsumen yang punya budget line lebih …!!! Yang tidak terlalu memperdulikan tentang kompetitornya etc… so gampangnya konsumen yang beranggapan bahwa terjadi price inelastis pada product ini …!!! Atau konsumen yang melihat sebagai veblen goods product ini … so tentu ada yang beli namun tidak sebesar yang terjadi pada Yamaha XMax 250 …!!!

Lhaaa… kalau sudah begitu apa untungnya dong …??? Tentu jika market berkembang… baru deeegh dicari atau diproduksi product yang kompetitif … dan punya value pastinya …!!! Mirip seperti case nya Honda PCX lokal… dimana ketika konsumen sudah terbiasa dengan type PCX … ketika product lokal nongol … yaaagh udah nggak susah untuk memarketingkan… karena sudah familiar kok yang namanya konsumen …!!! Last,… karena lebih bersifat awareness… yaaagh jangan ‘baper’ … kalau kalah dengan kompetitornya … betoeeel …??? 😀