









Raden Said merasa malu … bukan saja kepada Ayahanda nya… ataupun kepada segenap prajurut kadipaten Tuban… namun rasa malu yang sangat dalam dirasakan kepada diri nya sendiri …!!! Yup,… ia merasa berjuang untuk membela rakjat kecil seperti gagal … ia menyesalkan kenapa bisa sampai tertangkap oleh para prajurit Tuban …!!! Ia merasa sembrono … gara-gara kesembronoan nya laaagh sampai tertangkap… dan ia sudah tidak bisa lageee … membela rakjat kecil dengan ‘caranya’ …!!! Apa sih susahnya … menghilang ketika ia ‘tertangkap’ … tooogggh jika sekedar menghilang dari kejaran prajurit… bukan persoalan yang sulit baginya …!!!
Yaaagh… begitu laaagh … semua sudah ada ketetapan-Nya … dan Raden Said nggak bisa melawan kehendak Gusti Allah …!!! Ngerumongso … Ngontragake Gunung … alias merasa bisa menggetarkan Gunung… namun sebagai manusia tentu saza ada keterbatasan… dan manusia hanya menjalankan ‘lakon’ di dunia ini …!!! Karena di rundung rasa malu… Raden Said jadi berdiam diri saja di kamar … dan ia berusaha menyembuhkan jari tangan nya … yang ‘hancur’ dari hukuman pukulan cemeti yang diberikan oleh Ayahanda nya …!!! Ia bisa memaklumi bahwa Ayahanda nya … menjalankan hukum Agama secara konsisten … sudah betul memang …!!!
Ia pun bisa menyadari … bahwa Ayahandanya hanya menjalankan tugas dari Prabu Brawijaya V … dimana saat itu Kerajaan Majapahit sedang ada peperangan dengan Kerajaan Kediri …!!! Implikasi peperangan … dimana membutuhkan pasokan pangan… dan bawahan Kerajaan Majapahit harus mendukung hal ini… yaaagh sudah jadi resiko menjadi Tumenggung …!!! Ia pun dapat memaklumi hal ini … walau perasaan sedih bercampur malu … ia rasakan… karena ia tidak bisa membela rakjat Tuban …!!! Raden Said menerima segala takdir yang menimpa pada dirinya … dan ia pun mawas diri … atas segala hal yang terjadi …!!!
ia pun menyadari bahwa manusia tidak ada daya dan upaya kecuali atas izin Gusti Allah …!!! Selama ia berada di kamar… ia lebih banyak melakukan ‘tirakat’ mendekatkan diri kepada Gusti Allah … dan berserah diri kepada Nya …!!! Perasaan yang berkecambuk… akhirnya mendatangkan kekuatan pada dirinya …!!! Ia semakin mantap … bahwa ia tidak boleh menyerah dengan keadaan … coz keadaan akan berubah ketika manusia berusaha dan selalu memohon kepada Gusti Allah …!!! Ia pun terus ‘tirakat’ dan dalam keadaan antara sadar dan tidak… ia seperti bertemu dengan seorang ‘Kakek’ … yang tidak lain adalah Tumenggung Ranggalawe … eyang nya sendiri …!!!
Kakek itu mendekat dan sang kakek melihat jari tangan nya … dan dengan sentuhan sang Kakek … tiba-tiba jari tangan nya sudah tidak sakit lageee … luka-luka nya pun sudah mulai mengering …!!! Raden Said terkejut … dan terheran-heran … dan belum sempet ia mengucap terima kasih… tiba-tiba Kakek itu menghilang …!!! Ia pun segera berkata, “Kakek … tunggu … jangan tinggalkan Aku …!!!” … berulang-ulang ia katakan… dan suasana malam menjadi gaduh dengan suara Raden Said ini …!!! Hal ini membangunkan ibunya Dewi Nawangrum … dan ketika Raden Said sudah terbangun… ia ceritakan bahwa ia bertemu dengan seorang kakek… diceritakan ciri-cirinya… dan semakin yakin bahwa kakek itu adalah Eyang Ranggalawe …!!!
Raden Said dan Ibunda nya kageeet juga… bahwa dalam mimpinya tangan Raden Said sudah pulih dan terlihat memang tangannya sudah tidak sakit lageee… dan lukanya pun mengering …!!! Alhamdulillah ia panjatkan… bahwa semuanya adalah kehendak Gusti Allah …!!! Ia pun terinspirasi oleh perjuangan eyang nya Tumenggung Ranggalawe yang berjuang untuk rakjat Tuban … dan pada masa pemerintahannya … rakjat Tuban sejahtera …!!! Ia pun bertekad …. untuk mengikuti jejak Eyangnya … dan untuk bisa membela rakjat Tuban … maka ia harus keluar alias ‘minggat’ dari rumah …!!! Ia harus mengembara … sebagai ‘anak jalanan’ … dan ia bisa ‘bebas’ … tidak terkungkung oleh segala aturan di kadipaten …!!! Ia tetap ingin menolong rakjat Tuban dari segala kesewenang-wenangan … dan ia akan menghaturkan keinginan nya kepada Ayahandanya …!!! Last,… apakah keinginan Raden Said… untuk mengembara… sebagai ‘anak jalanan’ … akan diperbolehkan …??? Ikuti kisah episode berikutnya … Ciaaaooo 😀
Leave a Reply