









Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…. !!! Zikir atau mengingat Allah adalah apa yang dilakukan oleh hati dan lisan berupa tasbih atau mensucikan Allah SWT, memuji dan menyanjungNya, menyebut sifat-sifat kebesaran dan keagungan serta sifat-sifat keindahan dan kesempurnaan yang telah dimilikiNya.
Yaa ay-yuhal ladziina aamanudz kurullaaha dzikran katsiraa. Wa sab-bihuuhu bukrataw wa ashiila.
Hai orang-orang yang beriman ! Berzikirlah kamu kepada Allah sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah pada Nya di waktu pagi maupun petang. (Qs. Al-Ahzab: 41 – 42).
Sebagaimana ayat diatas, Allah memerintahkan kepada kita agar banyak berzikir. Allah SWT senantiasa akan mengingat orang yang berzikir kepada Nya sebagaimana firman Allah pada Surat Al-Baqarah ayat 152 :
Fadz kuruunii adz kurkum wasykuruulii wa la takfuruun
Ingatlah kepada-Ku supaya Aku ingat pula kepadamu. Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku. (Qs. Al-Baqarah ayat 152)
Well… bagi hamba Allah yang suka berzikir termasuk golongan yang istimewa. orang yang berzikir pada hakekatnya adalah orang yang hidup sebagaimana dalam sebuah hadist : Diterima dari Abu Musa bahwa Rasulullah SAW bersabda “Perumpamaan orang-orang yang berzikir kepada Allah dengan yang tidak adalah seperti orang yang hidup dengan yang mati ” (Riwayat Bukhari).
Berzikir kepada Allah SWT juga merupakan jalan kebebasan dari siksa. Tidak ada satupun amal yang dikerjakan oleh anak cucu Adam yang lebih membebaskannya dari siksa Allah daripada zikir kepada Allah Azza wajalla… !!!
Oke… teruz apa yang diucapkan dalam berzikir… ??? Mengucapkan “Subhanallah, wal hamdulillah, wa la ilaha illallah, wallahu Akbar”. Namun zikir yang paling utama adalah “La ilaha illallah” sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : “Ucapan yang terbaik diantara ingatan kepada Allah SWT adalah ucapan yang aku dan semua nabi sebelumku menyebutnya. Itu ada didalam kalimat tauhid La ilaha illallah -tidak ada tuhan selain Allah.
Adab berzikir kepada Allah yaitu disunahkan secara sir, artinya dengan tidak mengeraskan suara sebagaimana firman Allah SWT :
Wadz kurrabaka fii nafsika tadharru’ awwa khiifataw-wa duunal jahri minal qauli bil quduwwi wal aashaali wa la takum minal ghaafiliin.
Dan berzikirlah kepada Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan tanpa mengeraskan suaramu, baik diwaktu pagi maupun petang, dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai ! (Qs. Al-Araf: 205)
Syech Abdul Qadir Al-Jailani menyatakan, bahwa terdapat perbedaan tingkatan dalam mengingat Allah dan masing-masing memiliki cara yang berbeda. Beberapa diungkapkan secara lahiriah dengan suara yang dapat didengar, beberapa merasakan secara batin, dengan diam, dari pusat hati. Pada permulaan orang hendaknya menyatakan dengan kata-kata apa yang diingat. Kemudian setahap demi setahap menyebar ke seluruh diri – menurun ke hati, kemudian naik ke jiwa, hingga selanjutnya mencapai alam rahasia… kemudian ke tempat persembunyian yaitu… tempat paling tersembunyi dari yang tersembunyi…. 😀
Last but not least,… setelah membaca artikel ini dan memahami akan suatu ilmu… yang lebih penting adalah mengamalkannya… bukankah demikian… ???
Wabillahi taufik wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…. 😀
Leave a Reply